Belanja 8 Saham Ini, Siapa Tahu Cuan Saat IHSG Diprediksi Masih Melorot
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan melemah pada perdagangan akhir pekan ini. Sebelumnya IHSG ditutup turun 129,78 poin atau 2,12% untuk melorot ke level 5.979,39 atau 5.979.
Analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada 5853.26 hingga 6064.55. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif.
Sementara itu, Stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif. "Di sisi lain, terlihat beberapa pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG," ujar Nafan Aji di Jakarta, Jumat (29/1/2021).
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
1. AALI
Pergerakan harga saham hampir menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 10750 – 11050, dengan target harga secara bertahap di 11575, 12650 dan 13750. Support: 10750 & 10475.
2. BBTN
Terlihat pola doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area 1595 – 1625, dengan target harga secara bertahap di level 1740, 1805, 1865, 2110 dan 2180. Support: 1515.
3. BMRI
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 6900 – 7050, dengan target harga secara bertahap di level 7275, 7550, 7850 and 8050. Support: 6900 & 6700.
5. CPIN
Terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 5700 – 5800, dengan target harga secara bertahap di level 5900, 6600, 7275 dan 7975. Support: 5550 & 5225.
6. LINK
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 2740 – 2800, dengan target harga secara bertahap di level 2990, 3100 dan 3950. Support: 2690 & 2500.
7. MYOR
Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada level 2750 – 2790, dengan target harga secara bertahap di 2880 dan 2950. Support: 2730 & 2680.
8. PPRE
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 196 – 202, dengan target harga secara bertahap di level 224, 270 dan 316. Support: 189 & 178.
Analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada 5853.26 hingga 6064.55. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif.
Sementara itu, Stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif. "Di sisi lain, terlihat beberapa pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG," ujar Nafan Aji di Jakarta, Jumat (29/1/2021).
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
1. AALI
Pergerakan harga saham hampir menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 10750 – 11050, dengan target harga secara bertahap di 11575, 12650 dan 13750. Support: 10750 & 10475.
2. BBTN
Terlihat pola doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area 1595 – 1625, dengan target harga secara bertahap di level 1740, 1805, 1865, 2110 dan 2180. Support: 1515.
3. BMRI
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 6900 – 7050, dengan target harga secara bertahap di level 7275, 7550, 7850 and 8050. Support: 6900 & 6700.
5. CPIN
Terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 5700 – 5800, dengan target harga secara bertahap di level 5900, 6600, 7275 dan 7975. Support: 5550 & 5225.
6. LINK
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 2740 – 2800, dengan target harga secara bertahap di level 2990, 3100 dan 3950. Support: 2690 & 2500.
7. MYOR
Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada level 2750 – 2790, dengan target harga secara bertahap di 2880 dan 2950. Support: 2730 & 2680.
8. PPRE
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 196 – 202, dengan target harga secara bertahap di level 224, 270 dan 316. Support: 189 & 178.
(akr)