Awal Februari, IHSG Diprediksi Masih Berpotensi Terkoreksi

Minggu, 31 Januari 2021 - 16:01 WIB
loading...
Awal Februari, IHSG Diprediksi Masih Berpotensi Terkoreksi
IHSG diprediksi masih akan terpengaruh sejumlah sentimen negatif di awal Februari. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal bulan Februari diprediksi masih akan diwarnai sejumlah sentimen negatif . Karena itu, IHSG diperkirakan dapat kembali terkoreksi di awal pekan namun berpotensi rebound pada akhir pekan.



Salah satu sentimen berasal dari luar, yakni ekspektasi pelaku pasar bahwa di awal Februari 2021 stimulus fiskal AS yang diusulkan Presiden Joe Biden sudah dapat disetujui. Namun, belakangan Biden mengatakan terbuka kemungkinan untuk menyusun ulang proposal bantuan Covid-19 senilai USD1,9 triliun tersebut karena pemerintah mengejar kesepakatan bipartisan.

"Politisi dari Partai Republik dari awal telah menolak jumlah stimulus fiskal usulan Biden karena menilainya terlalu besar dan terlalu cepat setelah paket senilai USD900 miliar bulan lalu. Dikabarkan beberapa anggota parlemen Partai Demokrat ikut mempertanyakan dasar dari besaran yang diajukan. Hal ini membuat potensi tertundanya paket stimulus fiskal Biden empat sampai enam pekan ke depan," kata Direktur Investama Hans Kwee di Jakarta, Minggu (31/1/2021).

Hal ini menurutnya menjadi salah satu sentimen negatif di pasar. Perkembangan stimulus fiskal ini akan sangat dicermati pelaku pasar. Pasar sempat terkoreksi cukup dalam sepekan terakhir.



"Penurunan harga saham banyak mendorong terjadinya forced sell yang dilakukan sekuritas untuk mengurangi posisi margin nasabah ritel juga menjadi pemberat pasar," kata Hans.

Sementara, untuk sepekan ke depan, Hans mengatakan bahwa IHSG diperkirakan bergerak dengan support di level 5.563 sampai 5.700 dan resistance di level 6.068 sampai 6.154. Hans juga menyarankan investor untuk tidak melakukan panic selling dan sebaliknya mulai mengakumulasi saham-saham berfundametal baik dan telah melemah banyak.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2028 seconds (0.1#10.140)