Cara Erick Thohir Dorong Industri EV Baterai Indonesia Agar Mendunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyusun peta jalan atau roadmap dan tujuan pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik (EV Baterai). Skema peta jalan tersebut dirancang dari 2020-2027.
Dari dokumen yang diperoleh MNC Portal, tercatat ada tiga tujuan utama Menteri BUMN Erick Thohir, yang dicantumkan ke dalam rancangan strategis pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik di Tanah Air. Erick menargetkan, EV Baterai Indonesia mampu menapaki sayap bisnis di kancah global.
Pertama, pemerintah akan menjadikan industri baterai sebagai pemain global material hulu baterai menjadi produsen nikel sulfat global dengan produksi tahunan 50-100 kTon untuk melayani ekspor global dan permintaan domestik.
( )
Kedua, pemain global material antara baterai (katoda). Di aspek ini, industri baterai diharuskan memanfaatkan hulu untuk membangun rantai nilai tengah dan hilir yang kuat menjadi produsen prekursor dan katoda global dengan output tahunan 120-240 kTon untuk diekspor dan digunakan secara lokal.
Baca Juga: Pasokan Daya Kendaraan Listrik Dari Mana? Ini Penjelasan PLN
Ketiga, pemain hilir regional dan domestik. Industri kendaraan listrik Tanah Air harus menjadi pemain regional untuk sel baterai dan pusat manufaktur EV di Asia Tenggara.
Sementara itu, roadmap pengembangan Industri baterai kendaraan listrik dan Energy Storage System (ESS), pemerintah melalui Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik telah menyusun sejumlah tahapan-tahapan yang nantinya akan dieksekusi hingga 2027 mendatang.
Baca Juga: Ini Penyebab Harga Minyak Mentah RI Melambung Tinggi
"Roadmap pengembangan industri baterai EV dan ESS adalah hingga 2027," ujar Komisaris Utama MIND.ID Agus Tjahajana Wirakusumah dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR beberapa waktu lalu, dikutip Rabu (3/2/2021).
( )
Pada tahap pertama, Kementerian BUMN melakukan seleksi calon mitra dalam pengembangan investasi EV Battery dan ESS. Tahap ini sudah direalisasikan Erick Thohir dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Dari dokumen yang diperoleh MNC Portal, tercatat ada tiga tujuan utama Menteri BUMN Erick Thohir, yang dicantumkan ke dalam rancangan strategis pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik di Tanah Air. Erick menargetkan, EV Baterai Indonesia mampu menapaki sayap bisnis di kancah global.
Pertama, pemerintah akan menjadikan industri baterai sebagai pemain global material hulu baterai menjadi produsen nikel sulfat global dengan produksi tahunan 50-100 kTon untuk melayani ekspor global dan permintaan domestik.
( )
Kedua, pemain global material antara baterai (katoda). Di aspek ini, industri baterai diharuskan memanfaatkan hulu untuk membangun rantai nilai tengah dan hilir yang kuat menjadi produsen prekursor dan katoda global dengan output tahunan 120-240 kTon untuk diekspor dan digunakan secara lokal.
Baca Juga: Pasokan Daya Kendaraan Listrik Dari Mana? Ini Penjelasan PLN
Ketiga, pemain hilir regional dan domestik. Industri kendaraan listrik Tanah Air harus menjadi pemain regional untuk sel baterai dan pusat manufaktur EV di Asia Tenggara.
Sementara itu, roadmap pengembangan Industri baterai kendaraan listrik dan Energy Storage System (ESS), pemerintah melalui Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik telah menyusun sejumlah tahapan-tahapan yang nantinya akan dieksekusi hingga 2027 mendatang.
Baca Juga: Ini Penyebab Harga Minyak Mentah RI Melambung Tinggi
"Roadmap pengembangan industri baterai EV dan ESS adalah hingga 2027," ujar Komisaris Utama MIND.ID Agus Tjahajana Wirakusumah dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR beberapa waktu lalu, dikutip Rabu (3/2/2021).
( )
Pada tahap pertama, Kementerian BUMN melakukan seleksi calon mitra dalam pengembangan investasi EV Battery dan ESS. Tahap ini sudah direalisasikan Erick Thohir dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.