The Indonesia Economic Club Live di iNews Malam Ini Pukul 20.30: Wajah Baru Bank Syariah

Kamis, 04 Februari 2021 - 19:57 WIB
loading...
The Indonesia Economic...
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) resmi beroperasi pada Senin, 1 Februari 2021. BSI menjadi bank syariah terbesar di Indonesia dengan total aset mencapai Rp240 triliun dengan modal inti lebih dari Rp22,6 triliun. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) resmi beroperasi pada Senin, 1 Februari 2021. Presiden Joko Widodo yang secara langsung meresmikan bank syariah hasil merger tiga perbankan syariah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut, yakni BNI Syariah, Mandiri Syariah, dan BRI Syariah.

Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi bank syariah terbesar di Indonesia dengan total aset mencapai Rp240 triliun dengan modal inti lebih dari Rp22,6 triliun. Jokowi berpesan, BSI dapat menjadi bank syariah yang universal, bersifat terbuka, inklusif, serta menjangkau masyarakat di seluruh segmen.

"Sebagai barometer perbankan syariah di Indonesia insya Allah nantinya regional dan dunia, saya harapkan Bank Syariah Indonesia harus jeli dan gesit menangkap peluang, harus mampu menciptakan tren-tren baru dalam perbankan syariah, dan bukan hanya mengikuti tren yang sudah ada," ujar Jokowi.

Proses penggabungan antara tiga bank syariah milik BUMN tersebut membutuhkan waktu hampir setahun, sejak dimulai pada Maret 2020 sedangkan kode saham yang digunakan di Bursa Efek Indonesia menggunakan kode BRIS. PT Bank Mandiri Tbk memegang saham terbesar yakni 51,2 persen. Sedangkan PT Bank Negara Indonesia Tbk 25 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 17,4 persen. DPLK BRI terdapat saham 2 persen, dan publik 4,4 persen.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi optimistis dapat membawa Bank Syariah Indonesia ke peringkat sepuluh bank syariah terbesar di dunia dalam kurun waktu lima tahun. Selain itu, BSI menyasar seluruh segmen mulai dari usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga korporasi. Pihaknya yakin BSI dapat turut serta membiayai proyek-proyek infastruktur yang berskala besar sejalan dengan rencana pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Apakah benar bank syariah lebih meyakinkan di tengah krisis akibat pandemi dibanding dengan bank konvensional? Bagaimana dengan ancaman non performing financing di perbankan syariah? Sejumlah narasumber akan hadir dan membahasnya secara mendalam di antaranya, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi dan Head of Social Finance Bank Muamalat Malaysia Dr Hafiz Mohd Fauzi.

Saksikan selengkapnya dalam The Indonesia Economic Club, Kamis 4 Februari 2021, pukul 20.30 WIB, yang akan dipandu jurnalis senior iNews, Apreyvita Wulansari dan pakar ekonomi bisnis Rhenald Kasali secara langsung di stasiun televisi berita milik MNC Group, iNews. Ikuti pula program ini melalui aplikasi RCTI+ dan www.rctiplus.com.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1723 seconds (0.1#10.140)