Andalan, Sektor Pertanian Tumbuh 2,59% di Kuartal IV/2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produk domestik bruto (PDB) pertanian pada kuartal IV/2020 tumbuh sebesar 2,59% secara year on year (yoy). Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, berdasarkan sektornya hanya pertanian yang tumbuh positif di tengah melemahnya perekonomian akibat pandemi Covid-19.
"Sektor pertanian merupakan sektor yang tumbuh positif selama triwulan IV/2020," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).
Menurut Suhariyanto, peningkatan sektor pertanian dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah komoditas tanaman pangan yang mengalami pertumbuhan sebesar 10,47%. Ini terjadi lantaran adanya peningkatan luas panen dan produksi padi, jagung, ubi kayu serta cuaca yang mendukung.
"Kemudian komoditas hortikultura juga tumbuh 7,85% karena permintaan buah-buahan dan sayuran selama pandemi covid-19," katanya.
Lebih lanjut, Suhariyanto menyampaikan bahwa komoditas perkebunan juga tumbuh 1,13% dengan komoditasnya berupa kelapa sawit. Meski begitu, peningkatan tidak diikuti oleh komoditas peternakan karena menurunannya permintaan industri pemotongan hewan akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
"Dari enam besar penyumbang ekonomi terbesar memang hanya sektor pertanian yang masih mencatat pertumbuhan. Sedangkan sektor industri, perdagangan, konstruksi, transportasi, dan akomodasi makan minum semuanya mengalami pertumbuhan negatif," katanya.
Sementara itu, berdasarkan lapangan usaha 2020 sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,75% . Bahkan hanya lapangan usaha pertanian saja yang tumbuh positif dibanding lainnya. "Untuk lapangan usaha pertambangan, industri, konstruksi, perdagangan dan lainnya semua negatif," tutupnya.
"Sektor pertanian merupakan sektor yang tumbuh positif selama triwulan IV/2020," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).
Menurut Suhariyanto, peningkatan sektor pertanian dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah komoditas tanaman pangan yang mengalami pertumbuhan sebesar 10,47%. Ini terjadi lantaran adanya peningkatan luas panen dan produksi padi, jagung, ubi kayu serta cuaca yang mendukung.
"Kemudian komoditas hortikultura juga tumbuh 7,85% karena permintaan buah-buahan dan sayuran selama pandemi covid-19," katanya.
Lebih lanjut, Suhariyanto menyampaikan bahwa komoditas perkebunan juga tumbuh 1,13% dengan komoditasnya berupa kelapa sawit. Meski begitu, peningkatan tidak diikuti oleh komoditas peternakan karena menurunannya permintaan industri pemotongan hewan akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
"Dari enam besar penyumbang ekonomi terbesar memang hanya sektor pertanian yang masih mencatat pertumbuhan. Sedangkan sektor industri, perdagangan, konstruksi, transportasi, dan akomodasi makan minum semuanya mengalami pertumbuhan negatif," katanya.
Sementara itu, berdasarkan lapangan usaha 2020 sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,75% . Bahkan hanya lapangan usaha pertanian saja yang tumbuh positif dibanding lainnya. "Untuk lapangan usaha pertambangan, industri, konstruksi, perdagangan dan lainnya semua negatif," tutupnya.
(fai)