Mengenal Esemka, Mobil Andalan Jokowi Kini Diborong Prabowo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mobil Esemka yang sempat menuai polemik sekarang menjadi mobil andalan pemerintah. Bagaimana tidak, mobil andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjadi Wali Kota Solo itu kini diborong Menteri Pertahanan Prabowo Subianto digunakan untuk operasional Kementerian Pertahanan.
Mobil besutan Sukiyat Klaten tersebut mulai dijual dipasaran di bawah bendera PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK). Kendaraan karya SMK N 1 Trucuk Klaten dijual di kisaran Rp150 juta. Tahap awal Esemka fokus produksi kendaraan niaga ringan Pikap Bima Tipe 1.2 dan 1.3 sama-sama menggunakan mesin bensin akan menjadi model pertama yang dilepas ke pasar.
Harga mobil Esemka Bima dijual dengan harga Rp101 juta untuk off the road dan Rp125 juta untuk on the road di Pulau Jawa. PT SMK saat ini menggunakan skema multi source untuk meracik produk Esemka Bima di Indonesia. Komponen digunakan dari berbagai sumber baik dari berbagai perusahaan dalam maupun luar negeri dengan tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri Esemka (TKDN) sudah mencapai 60%.
Mobil Esemka diketahui memiliki pasar tersendiri, salah satu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Boyolali hingga konsumen pribadi membeli Esemka Bima dengan tipe 1.3 sebagai kendaraan operasional. Tidak hanya BUMDes di Boyolali, BUMDes di wilayah lainnya dan masyarakat umum yang bergerak di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga berminat untuk membeli mobil Esemka Bima.
Adapun spesifikasi Esemka Bima 1.2 memiliki dimensi panjang 4.560mm, lebar 1.645mm dan tinggi 1.890. Kargo boks mobil tersebut memiliki panjang 2.750mm, ebar 1.600mm dan tinggi 460mm. Spesifikasi mesinnya yaitu 1.2L E-power l4 DOHC, daya maksimum 72 kW, torsi 119 Nm dan kapasitas tangki 40 liter. Sementara itu, untuk Esemka Bima 1.3 memiliki dimensi panjang 4.930 mm, lebar 1.720 mm, dan tinggi 1.995 mm. Untuk dimensi bak 2.970 mm x 1.740 mm x 470 mm. Mobil ini beratnya mencapai 1.606 kilogram. Untuk mesin, mobil ini dibekali dengan mesin berkapasitas 1.298 cc, DOHC 16 V, daya maksimum 63 kW (85 PS) dan torsi 105 Nm.
Lahirnya Esemka
Sukiyat Klaten awalnya berniat mengajari siswa SMK N 1 Trucuk Klaten membuat badan mobil. Ia mengajari siswa mengubah Toyota Land Cruiser berubah menjadi mobil sport utility vehicle (SUV). Tahun 2012, Sukiyat pun dipertemukan dengan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Joko Sutrisno yang tertarik dengan kemampuannya membuat mobil sendiri.
Pada akhirnya bengkel mobil milik Sukiyat di Trucuk Klaten menjadi mitra perusahaan dalam program perakitan mobil oleh siswa SMK, yang telah dimulai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beberapa tahun sebelumnya. Selanjutnya Kemedikbud megirimkan sejumlah siswa berprestasi belajar di Kiat Motor Ceper, Klaten membuat bodi mobil termasuk bagian interior dan eksterior mobil serta rangkanya.
Mobil karya anak bangsa itupun kemudian dipakai Presiden Jokowi yang kala itu masih menjadi Wali Kota Solo sebagai mobil dinas karena bangga memiliki mobil karya bangsa sendiri. Saat ini pabrik Esemka di Boyolali sudah memiliki ragam fasilitas untuk memproduksi mobil. Pabrik mobil Esemka diluncurkan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Mobil besutan Sukiyat Klaten tersebut mulai dijual dipasaran di bawah bendera PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK). Kendaraan karya SMK N 1 Trucuk Klaten dijual di kisaran Rp150 juta. Tahap awal Esemka fokus produksi kendaraan niaga ringan Pikap Bima Tipe 1.2 dan 1.3 sama-sama menggunakan mesin bensin akan menjadi model pertama yang dilepas ke pasar.
Harga mobil Esemka Bima dijual dengan harga Rp101 juta untuk off the road dan Rp125 juta untuk on the road di Pulau Jawa. PT SMK saat ini menggunakan skema multi source untuk meracik produk Esemka Bima di Indonesia. Komponen digunakan dari berbagai sumber baik dari berbagai perusahaan dalam maupun luar negeri dengan tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri Esemka (TKDN) sudah mencapai 60%.
Mobil Esemka diketahui memiliki pasar tersendiri, salah satu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Boyolali hingga konsumen pribadi membeli Esemka Bima dengan tipe 1.3 sebagai kendaraan operasional. Tidak hanya BUMDes di Boyolali, BUMDes di wilayah lainnya dan masyarakat umum yang bergerak di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga berminat untuk membeli mobil Esemka Bima.
Adapun spesifikasi Esemka Bima 1.2 memiliki dimensi panjang 4.560mm, lebar 1.645mm dan tinggi 1.890. Kargo boks mobil tersebut memiliki panjang 2.750mm, ebar 1.600mm dan tinggi 460mm. Spesifikasi mesinnya yaitu 1.2L E-power l4 DOHC, daya maksimum 72 kW, torsi 119 Nm dan kapasitas tangki 40 liter. Sementara itu, untuk Esemka Bima 1.3 memiliki dimensi panjang 4.930 mm, lebar 1.720 mm, dan tinggi 1.995 mm. Untuk dimensi bak 2.970 mm x 1.740 mm x 470 mm. Mobil ini beratnya mencapai 1.606 kilogram. Untuk mesin, mobil ini dibekali dengan mesin berkapasitas 1.298 cc, DOHC 16 V, daya maksimum 63 kW (85 PS) dan torsi 105 Nm.
Lahirnya Esemka
Sukiyat Klaten awalnya berniat mengajari siswa SMK N 1 Trucuk Klaten membuat badan mobil. Ia mengajari siswa mengubah Toyota Land Cruiser berubah menjadi mobil sport utility vehicle (SUV). Tahun 2012, Sukiyat pun dipertemukan dengan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Joko Sutrisno yang tertarik dengan kemampuannya membuat mobil sendiri.
Pada akhirnya bengkel mobil milik Sukiyat di Trucuk Klaten menjadi mitra perusahaan dalam program perakitan mobil oleh siswa SMK, yang telah dimulai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beberapa tahun sebelumnya. Selanjutnya Kemedikbud megirimkan sejumlah siswa berprestasi belajar di Kiat Motor Ceper, Klaten membuat bodi mobil termasuk bagian interior dan eksterior mobil serta rangkanya.
Mobil karya anak bangsa itupun kemudian dipakai Presiden Jokowi yang kala itu masih menjadi Wali Kota Solo sebagai mobil dinas karena bangga memiliki mobil karya bangsa sendiri. Saat ini pabrik Esemka di Boyolali sudah memiliki ragam fasilitas untuk memproduksi mobil. Pabrik mobil Esemka diluncurkan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
(nng)