KPCPEN Buka-bukaan 5 Strategi Penanggulangan Pandemi Covid-19

Jum'at, 12 Februari 2021 - 22:37 WIB
loading...
A A A
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN), Raden Pardede mengatakan, terjadi lonjakan kasus baru Covid-19 di Indonesia setiap adanya periode liburan panjang. Menurutnya, hal ini mengindikasikan kurangnya kedisiplinan masyarakat terhadao protocol Kesehatan di tengah pandemi.

“Tanpa operasi yustisi, kalau kita mengandalkan protokol kesehatan, kesadaran masyarakat rasanya belum berhasil. Namun saat pemberlakuan PPKM, kasus Covid-19 mengalami penurunan meski belum signifikan,” ujarnya.

Oleh karena itu, jelasnya, penerapan PPKM berskala mikro sampai pada level RT dan RW dan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, sampai tingkat terkecil, dengan ditambah dengan adanya pos jaga hingga pedesaan diharapkan mampu menurunkan angka penyebaran Covid-19.

Kemudian, Koordinator Program Studi S2 Ilmu Administari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Slamet Rosyadi, mengatakan, masih tingginya kasus Covid-19 di Indonesia mengakibatkan roda perekonomian bergerak lambat. Oleh karena itu, diperlukan pemanfaatan modal sosial politik dalam penanganan pandemi. Karena ini adalah elemen penting dalam pembangunan sosial ekonomi.

“Pemanfaatan modal sosial politik menjadi penting untuk peningkatan pemahaman masyarakat terkait pencegahan Covid-19 melalui pemberian sosialisasi ataupun informasi mengenai 3 M, juga informasi lainnnya oleh tokoh agama, tokoh masyarakat setempat, dibandingkan aparat yang tidak dikenal dekat oleh masyarakat,” ujarnya.

Terlebih, katanya, dalam hasil survei terkait keyakinan masyarakat terhadap pemerintah dalam penanganan pandemi ini masih sekitar 52,6 persen per Juli 2020. Kondisi ini mengharuskan pemerintah untuk secepatnya menggandeng tokoh masyarakat untuk meningkatkan trust masyarakat.

“Pemahaman yang baik ini akan menumbuhkan rasa percaya dan kerja sama diantara masyarakat dalam upaya pencegahan Covid-19. Sehingga efektivitas dari kebijakan pendukung seperti PPKM yang berlaku saat ini akan semakin baik,” ujarnya.



Dalam diskusi ini juga hadir Siswanto, Kepala Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Purbalingga yang mengatakan bahwa wilayahnya mampu menekan angka penyebaran covid-19. Hal ini merujuk pada data dari total jumlah penduduk (sensus 2020) sebanyak 998.561 jiwa, ada 4.692 orang terkonfirmasi positif covid 19 dan 83.27% (3.907) dinyatakan sembuh

Namun demikian, tambah Siswanto, Kabupaten Purbalingga merasakan dampak dari pandemi ini dalam sisi ekonomi. Dimana terjadi penurunan di sektor pariwasata hingga 62.09% sepanjang tahun 2020 yaitu sebanyak 1.405.081 orang dari 3.706.984 orang pada 2019.

Hal serupa juga terjadi di sektor usaha kecil-industri kecil, pertanian, usaha padat karya, kuliner, hingga sektor kesenian dan hiburan yang tidak memungkinkan adanya pementasan. Sehingga diharapkan upaya pemerintah dalam menggalakkan program padat karya mampu mendorong roda perekonomian dipedesaaan kembali bergerak.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1153 seconds (0.1#10.140)