Restoran Berbasis Aplikasi Online, Cara Bertahan di Tengah Pandemi

Senin, 15 Februari 2021 - 15:33 WIB
loading...
Restoran Berbasis Aplikasi Online, Cara Bertahan di Tengah Pandemi
Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (APKULINDO) mendukung inovasi yang dilakukan oleh para pelaku usaha kuliner yang mengubah strategi bisnis-nya dari konvensional menjadi bisnis secara online. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (APKULINDO) mendukung inovasi yang dilakukan oleh para pelaku usaha kuliner yang mengubah strategi bisnis-nya dari konvensional menjadi bisnis secara online . Seperti kita ketahui, pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir satu tahun ini telah mengubah pola konsumsi masyarakat.

Konsumen yang terbiasa pergi berbelanja secara langsung, saat ini mengubah cara untuk mendapat kebutuhannya dengan memanfaatkan jasa pengiriman secara online. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (APKULINDO) Bedi Zubaedi mengatakan, tantangan pelaku usaha di tengah pandemi saat ini yakni mengubah pola penjualan yang biasa dilakukan.



Berinovasi bagaimana dapat berjualan tidak secara langsung atau offline dengan menggunakan metode penjualan secara online agar bisnis tetap berjalan. Di era pandemi ini hingga bulan April 2020 lalu, dikatakan bahwa transaksi secara online mengalami peningkatan kurang lebih sebesar 350%.

Sedangkan 250% pedagang yang berjualan secara online ikut melonjak tren-nya. Sektor kuliner di era pandemi justru menjadi piliham para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pasalnya berdagang makanan dan minuman merupakan hal yang paling mudah untuk dilakukan.

Bedi menyebut, pelaku usaha yang berinovasi dengan produk makanan lama-nya mulai bermunculan kembali melalui sosial media dengan menyematkan kreativitas sehingga dikemas menjadi lebih modern.

Melonjaknya jumlah transaksi online dan bertambahnya jumlah pelaku usaha kuliner, diiringi dengan persaingan yang ketat serta dampak dari pandemi Covid-19 membuat para pengusaha harus mengalami tantangan yang besar untuk tetap bisa bertahan, salah satunya dengan melakukan pengurangan karyawan.

"Kita itu sekarang bingung dan dilema. Niatnya tidak mau kurangi karyawan, tapi kalau begitu omzet kita nungging. Kita tidak mau kurangi tapi memang kita tidak bisa operation. Ibaratnya kalau sekarang naik motor itu kita jatuh tidak pakai helm. Tidak terbayang seperti apa rasanya," ujar Bedi.

Sementara itu, Gilang Margi Nugroho selaku Owner (Pemilik) Kepiting Nyinyir yang juga Pengurus APKULINDO mengatakan, bahwa bisnisnya di masa pandemi Covid-19 masih tetap mendapatkan keuntungan.

Ia bersyukur Kepiting Nyinyir tetap untung dan keempat cabangnya hingga saat ini tetap buka dan tidak ada pengurangan gaji maupun karyawannya di masa sulit ini.

Gilang mengungkapkan hal ini bisa terjadi karena usahanya lebih fokus pada bisnisnya, bukan fokus kepada menjual. Kata bisnis dan menjual sepintas terlihat memiliki arti yang sama, namun ia menjelaskan ada perbedaan antara berjualan dan berbisnis.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1451 seconds (0.1#10.140)