Rupiah Masih Akan Loyo Lawan Dolar AS, Begini Sebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kurs Rupiah berpotensi melemah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) hari ini mengikuti sentimen pelemahan mata uang regional karena meningginya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS. Diterangkan Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sudah menembus 1,32% pada perdagangan kemarin dan ini merupakan level tertinggi sejak Maret 2020.
"Yield yang meninggi ini memicu penguatan dollar AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (17/2/2021).
Kenaikan yield tersebut kemungkinan karena optimisme pasar terhadap prospek pemulihan ekonomi AS dengan dukungan program stimulus fiskal besar pemerintah. Selain itu, revisi penurunan target pertumbuhan PDB Indonesia 2021 mungkin sedikit membantu pelemahan nilai tukar rupiah.
Tapi di sisi lain, optimisme pemulihan ekonomi global belakangan ini mungkin bisa menjaga rupiah tidak terlalu melemah terhadap dollar AS hari ini. "Potensi kisaran USDIDR hari ini di Rp13.900 hingga Rp14.000," tandasnya.
Di sisi lain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG naik 0,50 poin atau 0,01% ke posisi 6.292.
"Yield yang meninggi ini memicu penguatan dollar AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (17/2/2021).
Kenaikan yield tersebut kemungkinan karena optimisme pasar terhadap prospek pemulihan ekonomi AS dengan dukungan program stimulus fiskal besar pemerintah. Selain itu, revisi penurunan target pertumbuhan PDB Indonesia 2021 mungkin sedikit membantu pelemahan nilai tukar rupiah.
Tapi di sisi lain, optimisme pemulihan ekonomi global belakangan ini mungkin bisa menjaga rupiah tidak terlalu melemah terhadap dollar AS hari ini. "Potensi kisaran USDIDR hari ini di Rp13.900 hingga Rp14.000," tandasnya.
Di sisi lain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG naik 0,50 poin atau 0,01% ke posisi 6.292.
(akr)