Sentimen Positif Pelonggaran Lockdown, Rupiah Diprediksi Menguat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini diprediksi menguat. Dalam perdagangan sebelumnya, mata uang Garuda bergerak positif menuju Rp14.860/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.885 per USD
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sentimen positif terlihat kembali masuk ke pasar keuangan pagi ini. Pasar menyikapi positif pembukaan lockdown di beberapa negara di kawasan Eropa, sebagian AS, China, Korsel, Hong Kong, Vietnam, dan lainnya seiring dengan berkurangnya jumlah kematian dan jumlah kasus positif di negara pandemi tersebut.
"Sentimen positif ini juga bisa membantu penguatan rupiah hari ini ke arah 14.800-14.750," kata Ariston di Jakarta, Senin (18/5/2020).
(Baca Juga: Jepang Mulai Keluar dari Darurat Virus, Tokyo Masuki ‘Normal Baru’)
Dia melanjutkan penguatan rupiah terhadap dolar AS juga terbantu oleh stimulus besar yang dikeluarkan oleh Bank Sentral AS yang memperbesar likuiditas dolar di pasar. The Fed kurang lebih sudah mengeluarkan USD2 triliun untuk pembelian obligasi.
Namun demikian pasar masih mewaspadai potensi gelombang kedua pandemi pascapelonggaran lockdown dan memburuknya data-data ekonomi karena wabah yang bisa menekan kembali sentimen positif. "Potensi kisaran USD-IDR hari ini 14.750-15.000," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sentimen positif terlihat kembali masuk ke pasar keuangan pagi ini. Pasar menyikapi positif pembukaan lockdown di beberapa negara di kawasan Eropa, sebagian AS, China, Korsel, Hong Kong, Vietnam, dan lainnya seiring dengan berkurangnya jumlah kematian dan jumlah kasus positif di negara pandemi tersebut.
"Sentimen positif ini juga bisa membantu penguatan rupiah hari ini ke arah 14.800-14.750," kata Ariston di Jakarta, Senin (18/5/2020).
(Baca Juga: Jepang Mulai Keluar dari Darurat Virus, Tokyo Masuki ‘Normal Baru’)
Dia melanjutkan penguatan rupiah terhadap dolar AS juga terbantu oleh stimulus besar yang dikeluarkan oleh Bank Sentral AS yang memperbesar likuiditas dolar di pasar. The Fed kurang lebih sudah mengeluarkan USD2 triliun untuk pembelian obligasi.
Namun demikian pasar masih mewaspadai potensi gelombang kedua pandemi pascapelonggaran lockdown dan memburuknya data-data ekonomi karena wabah yang bisa menekan kembali sentimen positif. "Potensi kisaran USD-IDR hari ini 14.750-15.000," katanya.
(fai)