CEO Finvesol Consulting Indonesia, Fendi Susiyanto mengatakan bahwa IHSG dalam perdagangan hari ini sedang menguji resisten tertinggi. Namun hal itu tidak berhasil karena adanya aksi profit taking.
Baca Juga: Seharian Menghijau, IHSG Ditutup Naik ke Level 6.255
"Ya kita lihat indeks 'tone-nya' sedang menguji resisten yang sangat kuat di 6.300. Sehingga pada hari ini kita lihat cukup punya kesempatan untuk menguji hal itu. Namun nampaknya diimbangi oleh profit taking yang dilakukan oleh investor," katanya dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Senin (22/2/2021).
Baca Juga:
Ia mengatakan, pertambangan menjadi pemimpin dibalik menguatnya IHSG pada hari ini. Menguatnya saham pertambangan didorong atas adanya undang-undang cipta kerja.
"Outlook-nya pada sektor ini jangka menengah dan jangka panjangnya positif. Meski kesannya menguat tapi fluktuatif masih membayangi saham-saham di sektor pertambangan," terangnya.
Baca Juga: Banjir Jakarta Seret Nama Ahok Jadi Trending Topic, Pendukung Anies Bilang Begini
Sekadar informasi, kenaikan IHSG ditopang empat sektor dari 10 sektor. Sektor yang menguat adalah tambang, perdagangan, keuangan dan perkebunan. Masing-masing sektor menguat 2,95%, 1,59%, 0,45% dan 0,41%.
Sebanyak 257 saham menguat, 206 saham melemah, dan 165 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp8,8 triliun, dengan kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat senilai Rp7.451,83 triliun.
(fai)