Klaim Kartu Prakerja Sebagai Pionir Ekosistem Pelatihan Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan, bahwa Program Kartu Prakerja melakukan inovasi di berbagai lini. Inovasi pertama adalah end-to-end digital dengan cloud technology. Digitalisasi ini membuat program dapat dijalankan secara langsung tanpa perantara, transparan, akuntabel, dengan kecepatan dan skala yang luas.
"Yang kedua adalah customer first mindset. Sejak awal, program didesain dengan mindset sebagai produk agar dapat diterima dan preferensi serta suara konsumen terus didengar, dan kanal komunikasi dibuka," ujar Menko Airlangga dalam konferensi pers virtual "Pembukaan Gelombang Ke-12 Kartu Prakerja" di Jakarta, Selasa (23/2/2021).
Dengan inovasi tersebut, penerima Kartu Prakerja bebas memilih pelatihan, platform digital, atau mitra pembayaran tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.
"Ketiga adalah competitive collaboration, Kartu Prakerja menggandeng banyak mitra baik platform digital, mitra pembayaran, atau mitra pelatihan. Program ini membuat pasar baru, yang sebelumnya tidak ada, yaitu pasar peningkatan skill," tambahnya.
Saat ini, lanjut Airlangga, di ekosistem Kartu Prakerja terdapat 7 platform digital, 5 mitra pembayaran, 154 lembaga pelatihan, dengan 1.701 pelatihan yang bersaing secara sehat, transparan, dan terbuka, memberikan produk dan layanan terbaik bagi pengguna.
"Ekosistem ini, sebelum dimulai Program Kartu Prakerja, tidak ada. Ini ekosistem baru yang melakukan pelatihan kepada masyarakat," tandasnya.
Lihat Juga: Lewat AZEC, Indonesia akan Percepat Transisi Energi Sekaligus Dorong Pertumbuhan Ekonomi
"Yang kedua adalah customer first mindset. Sejak awal, program didesain dengan mindset sebagai produk agar dapat diterima dan preferensi serta suara konsumen terus didengar, dan kanal komunikasi dibuka," ujar Menko Airlangga dalam konferensi pers virtual "Pembukaan Gelombang Ke-12 Kartu Prakerja" di Jakarta, Selasa (23/2/2021).
Dengan inovasi tersebut, penerima Kartu Prakerja bebas memilih pelatihan, platform digital, atau mitra pembayaran tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.
"Ketiga adalah competitive collaboration, Kartu Prakerja menggandeng banyak mitra baik platform digital, mitra pembayaran, atau mitra pelatihan. Program ini membuat pasar baru, yang sebelumnya tidak ada, yaitu pasar peningkatan skill," tambahnya.
Saat ini, lanjut Airlangga, di ekosistem Kartu Prakerja terdapat 7 platform digital, 5 mitra pembayaran, 154 lembaga pelatihan, dengan 1.701 pelatihan yang bersaing secara sehat, transparan, dan terbuka, memberikan produk dan layanan terbaik bagi pengguna.
"Ekosistem ini, sebelum dimulai Program Kartu Prakerja, tidak ada. Ini ekosistem baru yang melakukan pelatihan kepada masyarakat," tandasnya.
Lihat Juga: Lewat AZEC, Indonesia akan Percepat Transisi Energi Sekaligus Dorong Pertumbuhan Ekonomi
(akr)