Kolaborasi PT KAI dan Krakatau Bandar Samudera Bisa Bikin Industri Baja Mengeras

Senin, 01 Maret 2021 - 22:33 WIB
loading...
Kolaborasi PT KAI dan...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) berencana bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) untuk optimalisasi rel dan gerbong, baik ke Surabaya maupun akses baru ke Pelabuhan Tanjung Priuk-Jakarta Internasional Container Terminal (JITC)/New Port Container Terminal 1 (NPCT1) direct.

Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera Akbar Djohan mengatakan, pihaknya menyambut dengan senang hati langkah baik ini. Menurutnya, kerja sama ini bisa menghadirkan logistik yang lebih efektif. ( Baca juga:Upaya Kemendag Sentuh Dua Kelemahan UMKM Diapresiasi )

“Bilamana kerja sama bisa terealisasi sehingga konektivitas intercity (mengurangi beban jalan darat atau tol) dan interinsuler bisa terwujud, ini sebuah langkah yang sangat baik. Yang pasti dengan kolaborasi ini kita juga akan memangkas biaya,” kata Akbar di Jakarta, Senin (1/3/2021).

Dengan lokasi sangat strategis di ujung barat Jawa, serta masuk dalam jalur alur laut kepulauan indonesia (ALKI) 1 di Selat Sunda, maka sangat ideal untuk dijadikan hubungan logistik maritime yang terintegrasi, yang menghubungkan Jawa dan Sumatera.

Akbar juga mengatakan rute Cilegon-Tanjung Priouk dan Cilegon-Jawa Tengah atau Jawa Timur konektifitasnya semakin terjamin dan biaya logistik akan competetive. Dengan begitu bottomnya produk baja PT Krakatau Steel Tbk harganya akan bisa bersaing.

"Jika kita bisa menekan biaya pengiriman, pasti harga jual produk baja juga akan bisa jauh lebih murah. Hal ini bisa menjadi peluang untuk membuka ekspor baja lebih banyak lagi," ungkap Akbar. ( Baca juga:Menhan Prabowo Luncurkan Kapal Perang Pengangkut Tank )

Dengan kualitas dan harga yang murah akan menjadikan baja PT Krakatau Steel Tbk sebagai pilihan utama yang digunakan di dalam negeri dan juga luar negeri, dan bisa menambah jaringan pasar.

"Jika kita bisa meningkatkan ekspor baja, pasti juga akan berdampak ke dalam perekonomian Indonesia. Membangun kembali perekonomian Indonesia yang saat ini sangat berdampak karena pandemi Covid-19," tutup Akbar.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
SPKS Kolaborasi Laksanakan...
SPKS Kolaborasi Laksanakan Program Petani Sawit Terampil
KAI Group Angkut 16,3...
KAI Group Angkut 16,3 Juta Penumpang Selama Angkutan Lebaran 2025
Perluasan Jaringan Penerbangan...
Perluasan Jaringan Penerbangan GIAA-Japan Airlines Diresmikan
Hingga H-2 Lebaran,...
Hingga H-2 Lebaran, 1,6 Juta Penumpang Sudah Mudik dengan Kereta Api
Arus Mudik 21-27 Maret,...
Arus Mudik 21-27 Maret, KAI Sudah Layani 1,2 Juta Penumpang
2,5 Juta Tiket KA Lebaran...
2,5 Juta Tiket KA Lebaran 2025 Sudah Terjual! Ini 10 Relasi Terpadat
Menjaga Stabilitas Jaringan...
Menjaga Stabilitas Jaringan lewat Netmonk Internet Quality 
Dukung Kelancaran Lebaran,...
Dukung Kelancaran Lebaran, KAI Jamin Distribusi BBM Aman dan Tepat Waktu
2,2 Juta Tiket KA Lebaran...
2,2 Juta Tiket KA Lebaran 2025 Ludes Terjual, Berikut Rincian dan Sisanya
Rekomendasi
Jadwal Lengkap Perempat...
Jadwal Lengkap Perempat Final Piala Asia U-17 2025
3 Fakta Menarik Timnas...
3 Fakta Menarik Timnas Indonesia U-17 vs Korea Utara U-17 di Perempat Final Piala Asia U-17
12 Kata Bahasa Indonesia...
12 Kata Bahasa Indonesia yang Sering Salah Tulis, Apa Saja?
Berita Terkini
Media Asing Sebut Orang...
Media Asing Sebut Orang Kaya Indonesia Mulai Pindahkan Kekayaan ke Luar Negeri
37 menit yang lalu
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran:...
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran: Penurunan Jadi Peluang untuk Rebound
8 jam yang lalu
Musk Paling Boncos dari...
Musk Paling Boncos dari 10 Orang Terkaya Dunia, Tahun Ini Rugi Rp2.025 Triliun
10 jam yang lalu
Gratis! Produk UMKM...
Gratis! Produk UMKM Tampil di Halaman Depan PaDi UMKM Tanpa Bayar
12 jam yang lalu
Cegah Banjir Produk...
Cegah Banjir Produk Impor, Asosiasi Baja RI Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi
12 jam yang lalu
China Balas Dendam ke...
China Balas Dendam ke AS, Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
13 jam yang lalu
Infografis
AS Bisa Tarik Pasukannya...
AS Bisa Tarik Pasukannya dari Eropa Tengah dan Timur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved