Pertamina Sudah 5 Tahun Cermati Industri Baterai Kendaraan Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) aktif dalam mengikuti perkembangan teknologi baterai kendaraan listrik sejak 4-5 tahun lalu. Hal ini juga merupakan langkah Pertamina dalam merespons transisi energi.
"Jadi ini bukan hal yang sangat baru bagi Pertamina. Ini bagian kami untuk merespon transisi energi yang menjadi tren global di dunia energi," ujar SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero) Daniel S. Purba dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (4/3/2021).
Daniel menuturkan, Pertamina harus bisa mengikuti dan mencermati arah industri energi ini berkembang. Perusahaan sudah memetakan dan memasukkan peluang terkait pengembangan bisnis baterai kendaraan listrik ke dalam master plan.
"Jadi Pertamina menggabungkan ini supaya kami sebagai perusahaan energi bisa tetap sustain kalau nanti semua kendaraan sudah beralih ke baterai listrik dan tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak," ungkapnya.
Dalam proses rantai pasok pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik, BUMN akan menjalankan tujuh tahapan penting, yakni mining, refining, precursor plant, cathode plant, battery cell, battery pack, dan recycling.
Pertamina akan bergerak pada empat lini tengah yakni, precursor, cathode, battery cell, dan battery pack. Sementara pada tahap recycling, Pertamina akan bersinergi dengan PLN. Adapun di hulu, akan menjadi lingkup kerja PT Antam bersama Inalum. "Kompetensi kami akan aktif di 4 bagian dari rantai pasok ekosistem baterai kendaraan listrik," pungkasnya.
"Jadi ini bukan hal yang sangat baru bagi Pertamina. Ini bagian kami untuk merespon transisi energi yang menjadi tren global di dunia energi," ujar SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero) Daniel S. Purba dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (4/3/2021).
Daniel menuturkan, Pertamina harus bisa mengikuti dan mencermati arah industri energi ini berkembang. Perusahaan sudah memetakan dan memasukkan peluang terkait pengembangan bisnis baterai kendaraan listrik ke dalam master plan.
"Jadi Pertamina menggabungkan ini supaya kami sebagai perusahaan energi bisa tetap sustain kalau nanti semua kendaraan sudah beralih ke baterai listrik dan tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak," ungkapnya.
Dalam proses rantai pasok pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik, BUMN akan menjalankan tujuh tahapan penting, yakni mining, refining, precursor plant, cathode plant, battery cell, battery pack, dan recycling.
Pertamina akan bergerak pada empat lini tengah yakni, precursor, cathode, battery cell, dan battery pack. Sementara pada tahap recycling, Pertamina akan bersinergi dengan PLN. Adapun di hulu, akan menjadi lingkup kerja PT Antam bersama Inalum. "Kompetensi kami akan aktif di 4 bagian dari rantai pasok ekosistem baterai kendaraan listrik," pungkasnya.
(ind)