Didampingi Gibran, Menaker Ida Buka Program Pelatihan Kerja di Solo
loading...
A
A
A
SURAKARTA - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka mendampingi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah hari ini secara resmi membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Angkatan I di Balai Latihan Kerja (BLK) Surakarta, Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Ida kembali menegaskan bahwa BLK harus menjadi titik kumpul antara kebutuhan industri dan dunia usaha. BLK juga harus menjadi rumah yang nyaman bagi kepentingan dunia industri dan dunia usaha.
Menurut Ida, sinergi antara BLK dan dunia usaha sangat penting karena satu dan yang lain memiliki kepentingan yang saling mendukung. "Kita butuh dunia industri agar para alumni, peserta pelatihan ini bisa ditempatkan di dunia industri atau dunia usaha. Dunia usaha, dunia industri butuh kita untuk kompetensinya," ujarnya, Rabu (10/3/2021).
Menaker tidak menginginkan BLK dengan berbagai penyelenggaraan pelatihannya hanya melahirkan pengangguran baru. Hal itu berkaca pada banyaknya pengangguran yang didominasi lulusan perguruan tinggi.
"Saya tidak ingin BLK menyumbangkan pengangguran baru. Oleh karena itu betapa pentingnya mendekatkan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri," tegasnya.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Ida meminta BLK agar menjalankan agenda 6R dengan baik. 6R yang dimaksud, yakni reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, reviltasisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, dan relationship. "Mau tidak mau kita harus berubah mengikuti kebutuhan masyarakat dan kebutuhan industri," ucapnya.
Pada kesempatan ini, selain membuka PBK I, Ida bersama Gibran juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemnaker dengan 15 lembaga dan perusahaan, serta meresmikan Lobby dan Talent Corner BLK surakarta.
Dirjen Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan menambahkan, selama ini BLK Surakarta telah melakukan sinergitas dengan Pemerintah Kota Surakarta. Salah satu kerja sama BLK Surakarta dengan Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian kota Surakarta adalah Program SDC (Skill Development Center).
“Kerja sama yang ditandatangani siang ini adalah penyelenggaraan pelatihan kerja bagi masyarakat Kota Surakarta dalam kerangka Skill Development Center. Kita dorong agar masyarakat memiliki modal kompetensi untuk bekerja atau wirausaha dan mengatasi masalah pengangguran dan pemulihan ekonomi akibat dampak Pendemi COVID-19 di Kota Surakarta,” kata Budi.
Budi menambahkan, pada kesempatan ini juga diresmikan Lobby dan Talent Corner. Lobby BLK Surakarta merupakan sarana untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam mengakses dan mendapatkan informasi yang ada di BLK Surakarta.
"Talent Corner digunakan sebagai ruang Inovasi yang berfungsi sebagai sarana bagi Siswa, Pegawai dan Stakeholders BLK Surakarta dalam menemukan ide-ide yang inovatif," ujar Budi.
Di tahun 2021 ini BLK Surakarta memiliki target pelatihan sebanyak 1.304 Paket Pelatihan. Beberapa program pelatihan unggulan yang diminati masyarakat antara lain teknik otomotif, teknik manufaktur, teknik listrik, teknik las, teknik elektronika, TIK, bisnis dan manajemen, bangunan, garmen apparel, industri kreatif, processing, dan refrigerasi.
Dalam sambutannya, Ida kembali menegaskan bahwa BLK harus menjadi titik kumpul antara kebutuhan industri dan dunia usaha. BLK juga harus menjadi rumah yang nyaman bagi kepentingan dunia industri dan dunia usaha.
Menurut Ida, sinergi antara BLK dan dunia usaha sangat penting karena satu dan yang lain memiliki kepentingan yang saling mendukung. "Kita butuh dunia industri agar para alumni, peserta pelatihan ini bisa ditempatkan di dunia industri atau dunia usaha. Dunia usaha, dunia industri butuh kita untuk kompetensinya," ujarnya, Rabu (10/3/2021).
Baca Juga
Menaker tidak menginginkan BLK dengan berbagai penyelenggaraan pelatihannya hanya melahirkan pengangguran baru. Hal itu berkaca pada banyaknya pengangguran yang didominasi lulusan perguruan tinggi.
"Saya tidak ingin BLK menyumbangkan pengangguran baru. Oleh karena itu betapa pentingnya mendekatkan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri," tegasnya.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Ida meminta BLK agar menjalankan agenda 6R dengan baik. 6R yang dimaksud, yakni reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, reviltasisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, dan relationship. "Mau tidak mau kita harus berubah mengikuti kebutuhan masyarakat dan kebutuhan industri," ucapnya.
Pada kesempatan ini, selain membuka PBK I, Ida bersama Gibran juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemnaker dengan 15 lembaga dan perusahaan, serta meresmikan Lobby dan Talent Corner BLK surakarta.
Dirjen Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan menambahkan, selama ini BLK Surakarta telah melakukan sinergitas dengan Pemerintah Kota Surakarta. Salah satu kerja sama BLK Surakarta dengan Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian kota Surakarta adalah Program SDC (Skill Development Center).
“Kerja sama yang ditandatangani siang ini adalah penyelenggaraan pelatihan kerja bagi masyarakat Kota Surakarta dalam kerangka Skill Development Center. Kita dorong agar masyarakat memiliki modal kompetensi untuk bekerja atau wirausaha dan mengatasi masalah pengangguran dan pemulihan ekonomi akibat dampak Pendemi COVID-19 di Kota Surakarta,” kata Budi.
Budi menambahkan, pada kesempatan ini juga diresmikan Lobby dan Talent Corner. Lobby BLK Surakarta merupakan sarana untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam mengakses dan mendapatkan informasi yang ada di BLK Surakarta.
"Talent Corner digunakan sebagai ruang Inovasi yang berfungsi sebagai sarana bagi Siswa, Pegawai dan Stakeholders BLK Surakarta dalam menemukan ide-ide yang inovatif," ujar Budi.
Di tahun 2021 ini BLK Surakarta memiliki target pelatihan sebanyak 1.304 Paket Pelatihan. Beberapa program pelatihan unggulan yang diminati masyarakat antara lain teknik otomotif, teknik manufaktur, teknik listrik, teknik las, teknik elektronika, TIK, bisnis dan manajemen, bangunan, garmen apparel, industri kreatif, processing, dan refrigerasi.
(ind)