Merica Khas Batak Tembus Pasar Jerman, Andaliman Beri Rasa Sensasi Pedas Menggigit

Minggu, 14 Maret 2021 - 18:27 WIB
loading...
Merica Khas Batak Tembus...
Bumbu rempah, andaliman asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang memberikan rasa sensasi pedas menggigit dan getir di lidah, siap diekspor ke Jerman untuk pertama kalinya. Foto/Dok
A A A
MEDAN - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Belawan memfasilitasi sertifikasi ekspor bumbu rempah , andaliman asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ke Jerman untuk pertama kalinya. Sebanyak 574 kilogram andaliman milik CV SZT mampu mencapai nilai ekonomi sebesar Rp 431 juta.

"Apresiasi yang tinggi kepada para petani dan pelaku usaha yang telah dapat menghasilkan komoditas berkualitas dan mampu menembus pasar ekspor baru," kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto melalui keterangan tertulisnya, Minggu (14/3/2021).



Menurut Andi, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina terhadap komoditas yang akan diekspor sesuai dengan persyaratan negara tujuan. Sebagai informasi, andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) adalah komoditas perkebunan asal sub sektor perkebunan, yang dapat memberikan rasa sensasi pedas menggigit dan getir di lidah dan terasa kebas.

Merica Khas Batak Tembus Pasar Jerman, Andaliman Beri Rasa Sensasi Pedas Menggigit


Efek inilah yang membuat pedasnya banyak menarik dan menggoda para chef profesional hingga di manca negara. "Sejalan dengan upaya peningkatan ekspor pertanian melalui program gratieks yang digagas Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red), ragam komoditas dan negara tujuan ekspor baru ini akan menjadi fokus kami. Selain fasilitasi sertifikasi, kami juga memberikan pendampingan teknis. Untuk ekspor, layanan "karpet merah" kami siapkan," tutur Andi.



Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyampaikan harapannya agar terobosan ekspor baru ini juga dapat memberi nilai tambah bagi para petani.

Jamil menyebutkan, andaliman bukan hanya sekedar bumbu masakan , tetapi juga merupakan kekayaan sumber daya alam hayati Sumut yang telah dikembangkan menjadi tanaman budidaya.

"Kedepan kita dorong untuk dapat diolah dulu sebelum diekspor minimal setengah jadi agar dapat memberi nilai tambah khususnya bagi para petani andaliman, icon bumbu Sumut ini atau yang di kenal dengan sebutan merica batak ," tutup Jamil.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1392 seconds (0.1#10.140)