Serapan KUR Pertanian 2020 Lampaui Target
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Presiden Joko Widodo untuk menggenjot pertanian di tengah pandemi Covid-19 terbilang sukses. Bersamaan dengan peningkatan kemudahan akses pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serapan kredit usaha rakyat (KUR) sektor melebihi pagu 2020 sebesar Rp50 triliun.
Selama ini serapan KUR hanya rata-rata 20%. Namun, pada tahun 2020 bukan hanya mencapai serapan 100%. Atas bantuan relawan Kerja Untuk Rakyat, KUR Pertanian tembus melebihi target, hingga mencapai Rp55 triliun. "Kami bangga, atas kerja keras para relawan, KUR pertanian 2020 melampaui target," ungkap Ketua Umum Relawan Kerja Untuk Rakyat (KUR) Rochim Pati dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/3/2021).
(Baca juga:BNI Percepat Penyaluran KUR Pertanian untuk Pembiayaan Usaha Pangan)
Gus Rochim-panggilan akrab Rochim Pati- mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada semua relawan. Atas kerja relawan KUR yang terbentuk sejak tahun 2016 tersebut, program Jokowi untuk mempermudah pembiayaan petani berjalan lancar. "Ini jelas membantu wong cilik dalam mengakses Kredit Usaha Rakyat,'' cetusnya.
Diketahui, Keputusan Presiden (Keppres) No 15 Tahun 2015 memutuskan pagu KUR dengan bunga 6% pada tahun 2020 sebesar Rp190 triliun. Pagu tersebut diperuntukan KUR di berbagai sektor, seperti UMKM, kelautan dan perikanan, dan pertanian. KUR sektor pertanian pada tahun 2020 mendapatkan alokasi sebesar 50 triliun.
(Baca juga:Tangkal Dampak Corona, KUR Pertanian Direlaksasi Enam Bulan)
Dalam rangka membantu serapan, relawan KUR tergerak untuk menyukseskan program pertanian di tengah pandemi Covid-19. "Ini salah satu sektor yang terbukti tetap tumbuh di tengah kesulitan rakyat menghadapi pandemi covid-19," tandas Gus Rochim.
Sekjen Relawan KUR Nur Budi Hariyanto menambahkan, relawan KUR tersebar di 34 provinsi. Hingga saat ini, relawan terbentuk dari bawah, mulai koordinator desa, koordinator kecamatan, koordinator kabupaten, koordinator provinsi dan pengurus pusat. Di dalamnya, bergabung relawan dari berbagai organisasi-organisasi massa (ormas), organisasi-organisasi non pemerintahan, tokoh masyarakat, dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“Selain itu bergabung juga pegiat UMKM, praktisi pertanian, para petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan para kaum milenial yang peduli dengan ekonomi wong cilik,” katanya.
Nur Budi menyatakan, dengan adanya relawan KUR, harapannya Indonesia dapat menjadi negara yang berdaulat pangan. Salah satunya, Indonesia dapat swasembada pangan dan jauh dari impor. "Ini sesuai dengan nawacita Presiden Joko Widodo, Indonesia harus menjadi lumbung pangan 2045” tandasnya.
Selama ini serapan KUR hanya rata-rata 20%. Namun, pada tahun 2020 bukan hanya mencapai serapan 100%. Atas bantuan relawan Kerja Untuk Rakyat, KUR Pertanian tembus melebihi target, hingga mencapai Rp55 triliun. "Kami bangga, atas kerja keras para relawan, KUR pertanian 2020 melampaui target," ungkap Ketua Umum Relawan Kerja Untuk Rakyat (KUR) Rochim Pati dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/3/2021).
(Baca juga:BNI Percepat Penyaluran KUR Pertanian untuk Pembiayaan Usaha Pangan)
Gus Rochim-panggilan akrab Rochim Pati- mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada semua relawan. Atas kerja relawan KUR yang terbentuk sejak tahun 2016 tersebut, program Jokowi untuk mempermudah pembiayaan petani berjalan lancar. "Ini jelas membantu wong cilik dalam mengakses Kredit Usaha Rakyat,'' cetusnya.
Diketahui, Keputusan Presiden (Keppres) No 15 Tahun 2015 memutuskan pagu KUR dengan bunga 6% pada tahun 2020 sebesar Rp190 triliun. Pagu tersebut diperuntukan KUR di berbagai sektor, seperti UMKM, kelautan dan perikanan, dan pertanian. KUR sektor pertanian pada tahun 2020 mendapatkan alokasi sebesar 50 triliun.
(Baca juga:Tangkal Dampak Corona, KUR Pertanian Direlaksasi Enam Bulan)
Dalam rangka membantu serapan, relawan KUR tergerak untuk menyukseskan program pertanian di tengah pandemi Covid-19. "Ini salah satu sektor yang terbukti tetap tumbuh di tengah kesulitan rakyat menghadapi pandemi covid-19," tandas Gus Rochim.
Sekjen Relawan KUR Nur Budi Hariyanto menambahkan, relawan KUR tersebar di 34 provinsi. Hingga saat ini, relawan terbentuk dari bawah, mulai koordinator desa, koordinator kecamatan, koordinator kabupaten, koordinator provinsi dan pengurus pusat. Di dalamnya, bergabung relawan dari berbagai organisasi-organisasi massa (ormas), organisasi-organisasi non pemerintahan, tokoh masyarakat, dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“Selain itu bergabung juga pegiat UMKM, praktisi pertanian, para petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan para kaum milenial yang peduli dengan ekonomi wong cilik,” katanya.
Nur Budi menyatakan, dengan adanya relawan KUR, harapannya Indonesia dapat menjadi negara yang berdaulat pangan. Salah satunya, Indonesia dapat swasembada pangan dan jauh dari impor. "Ini sesuai dengan nawacita Presiden Joko Widodo, Indonesia harus menjadi lumbung pangan 2045” tandasnya.
(dar)