Usai Kalahkan Jack Ma, Miliarder China Ini Tiba-tiba Berhenti dari Perusahaan Miliknya
loading...
A
A
A
BEIJING - Pendiri grup e-commerce asal China yakni Pinduoduo yang sedang naik daun secara mengejutkan memilih mengundurkan diri dari posisi sebagai chairman. Colin Huang merupakan orang terkaya ke-7 di China dimana memiliki kekayaan kurang lebih senilai USD50 miliar dari saham miliknya di perusahaan online.
Bahkan data Bloomberg awal tahun kemarin, menerangkan kekayaan Huang mencapai USD62,6 miliar atau sekitar Rp889 triliun. Dengan kekayaan tersebut, Huang berhasil menyalip posisi Jack Ma pendiri Alibaba Group sebagai miliarder , dan juga Pony Ma yang merupakan pendiri Tencent Holdings.
Saat ini, Jack Ma diketahui memiliki kekayaan USD50,6 miliar atau sekitar Rp801,6 triliun dan menempati posisi ke-25. Sedangkan Pony Ma memiliki kekayaan USD56,4 miliar atau sekitar Rp784 triliun dan menempati posisi ke-22 sebagai orang terkaya di dunia.
Keluarnya Huang dari Pinduoduo justru ketika perusahaan rintisan tersebut menyalip raksasa e-JD.com dan Alibaba dengan pembeli aktif tahunan tercatat ada 788 juta di platformnya tahun lalu. Tetapi perusahaan itu telah dikritik karena budaya kerjanya, usai kematian dua karyawan baru-baru ini.
"Huang akan mengeksplorasi peluang baru jangka panjang," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Nilai saham Pinduoduo tercatat mendekati USD200 miliar atau mengalami penurunan hampir 8%, untuk mengurangi sekitar USD4 miliar dari kekayaan Huang. Mantan karyawan Google itu sempat menduduki peringkat kedua orang terkaya di China tahun lalu, menyusul lonjakan penjualan di bisnis e-commercenya.
Pembeli aktif Pinduoduo mencapai 788 juta orang pada tahun 2020 menyalip Alibaba milik Jacka Ma yang tercatat 779 juta jumlah pembeli tahunan untuk pertama kalinya. Fitur-fitur barunya termasuk pembelian tim, di mana pelanggan berkumpul untuk membeli lebih banyak unit dengan harga yang lebih murah. Mereka juga dapat bermain game di situs dan kadang-kadang dihargai dengan hadiah.
'Perjalanan Eksplorasi'
Dalam surat kepada pemegang saham, Huang mengatakan: "Sebagai pendiri perusahaan ini, saya mungkin orang yang paling cocok untuk mengambil tugas ini dengan melangkah keluar dari bisnis dan zona nyaman untuk memulai perjalanan eksplorasi."
Pinduoduo telah menunjuk Chen Lei sebagai chairman perusahaan. Chen adalah teman sekelas Huang di University of Wisconsin-Madison dan diangkat sebagai kepala eksekutif pada Juli 2020. Pertumbuhan pesat perusahaan e-commerce telah didukung oleh penawaran murah tetapi belakangan terus menelan kerugian.
Disebut Pinduoduo telah berulang kali mencari lebih banyak pendanaan, dimana sudah mengumpulkan sekitar USD9 miliar dari investor sejak peluncuran di Wall Street pada tahun 2018, silam. Pasar penjualan makanan online telah menjadi sangat kompetitif di China karena lebih banyak konsumen yang membeli bahan makanan harian mereka dari ponsel setelah Pandemi Covid-19 melanda.
Namun kritikan datang terkait budaya kerja yang intens di seluruh industri teknologi China yang sedang booming. Pada bulan Desember, kematian seorang karyawan Pinduoduo yang pingsan setelah meninggalkan pekerjaan memicu kritik berat terhadap budaya kerjanya. Banyak pekerja teknologi mengikuti jadwal "996", berdasarkan bekerja setiap hari dari jam 9 pagi hingga 9 malam, enam hari seminggu.
Bahkan data Bloomberg awal tahun kemarin, menerangkan kekayaan Huang mencapai USD62,6 miliar atau sekitar Rp889 triliun. Dengan kekayaan tersebut, Huang berhasil menyalip posisi Jack Ma pendiri Alibaba Group sebagai miliarder , dan juga Pony Ma yang merupakan pendiri Tencent Holdings.
Saat ini, Jack Ma diketahui memiliki kekayaan USD50,6 miliar atau sekitar Rp801,6 triliun dan menempati posisi ke-25. Sedangkan Pony Ma memiliki kekayaan USD56,4 miliar atau sekitar Rp784 triliun dan menempati posisi ke-22 sebagai orang terkaya di dunia.
Keluarnya Huang dari Pinduoduo justru ketika perusahaan rintisan tersebut menyalip raksasa e-JD.com dan Alibaba dengan pembeli aktif tahunan tercatat ada 788 juta di platformnya tahun lalu. Tetapi perusahaan itu telah dikritik karena budaya kerjanya, usai kematian dua karyawan baru-baru ini.
"Huang akan mengeksplorasi peluang baru jangka panjang," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Nilai saham Pinduoduo tercatat mendekati USD200 miliar atau mengalami penurunan hampir 8%, untuk mengurangi sekitar USD4 miliar dari kekayaan Huang. Mantan karyawan Google itu sempat menduduki peringkat kedua orang terkaya di China tahun lalu, menyusul lonjakan penjualan di bisnis e-commercenya.
Pembeli aktif Pinduoduo mencapai 788 juta orang pada tahun 2020 menyalip Alibaba milik Jacka Ma yang tercatat 779 juta jumlah pembeli tahunan untuk pertama kalinya. Fitur-fitur barunya termasuk pembelian tim, di mana pelanggan berkumpul untuk membeli lebih banyak unit dengan harga yang lebih murah. Mereka juga dapat bermain game di situs dan kadang-kadang dihargai dengan hadiah.
'Perjalanan Eksplorasi'
Dalam surat kepada pemegang saham, Huang mengatakan: "Sebagai pendiri perusahaan ini, saya mungkin orang yang paling cocok untuk mengambil tugas ini dengan melangkah keluar dari bisnis dan zona nyaman untuk memulai perjalanan eksplorasi."
Pinduoduo telah menunjuk Chen Lei sebagai chairman perusahaan. Chen adalah teman sekelas Huang di University of Wisconsin-Madison dan diangkat sebagai kepala eksekutif pada Juli 2020. Pertumbuhan pesat perusahaan e-commerce telah didukung oleh penawaran murah tetapi belakangan terus menelan kerugian.
Baca Juga
Disebut Pinduoduo telah berulang kali mencari lebih banyak pendanaan, dimana sudah mengumpulkan sekitar USD9 miliar dari investor sejak peluncuran di Wall Street pada tahun 2018, silam. Pasar penjualan makanan online telah menjadi sangat kompetitif di China karena lebih banyak konsumen yang membeli bahan makanan harian mereka dari ponsel setelah Pandemi Covid-19 melanda.
Namun kritikan datang terkait budaya kerja yang intens di seluruh industri teknologi China yang sedang booming. Pada bulan Desember, kematian seorang karyawan Pinduoduo yang pingsan setelah meninggalkan pekerjaan memicu kritik berat terhadap budaya kerjanya. Banyak pekerja teknologi mengikuti jadwal "996", berdasarkan bekerja setiap hari dari jam 9 pagi hingga 9 malam, enam hari seminggu.
(akr)