Faisal Basri: Kebijakan Proyek Energi Berpotensi Tumpang Tindih

Jum'at, 19 Maret 2021 - 20:42 WIB
loading...
Faisal Basri: Kebijakan...
Ekonom Senior Faisal Basri. Foto/Dok SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Indonesia telah berkomitmen di dalam Paris Agreement dengan target penurunan emisi dari kegiatan transportasi, kelistrikan, dan industri pada tahun 2030 sebesar 314 juta ton karbondioksida.

Ekonom Senior Faisal Basri menilai masih ada kebijakan proyek-proyek sektor energi yang bertentangan dengan komitmen tersebut. Bahkan beberapa proyek masuk dalam proyek strategis nasional (PSN).

"Saya lihat bertentangan dengan komitmen dalam Paris Agreement. Setiap hari muncul kebijakan yang proyek-proyeknya tidak ramah lingkungan," ujarnya dalam webinar Energi Terbarukan Kunci Pemulihan Ekonomi Indonesia, Jumat (19/3/2021).



Dia memaparkan, pemerintah perlu meninjau kembali pembangunan kilang. Menurut dia, tidak perlu meneruskan rencana revitalisasi empat Refinery Development Master Plan (RDMP) dan dua kilang baru secara simultan. Lebih baik dialihkan separuhnya untuk energi baru terbarukan (EBT) dan green energy.

Pada saat yang bersamaan, pemerintah juga hendak merealisasikan secara penuh program mandatori biodiesel 30 persen (B30), B40, bahkan B100. Menurut Faisal, program biodiesel bukanlah solusi melainkan untuk menekan impor minyak sehingga memperbaiki transaksi perdagangan. "Saya sudah peringatkan bahwa ini tidak sustainable karena membutuhkan subsidi yang lebih berat," ungkapnya.



Indonesia juga berambisi mengembangkan secara besar-besaran industri mobil listrik yang ditopang oleh ambisi menjadi produsen baterai terbesar di Indonesia. Faisal menilai kebijakan ini akan menjadi percuma jika listrik yang dihasilkan masih berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

"Ya sama saja bohong kalau listriknya dari batu bara. Bakal terjadi kekacauan kalau semua hendak diwujudkan dan menimbulkan ongkos ekonomi yang sangat mahal," tuturnya.

Dia menambahkan, proyek gasifikasi batubara “Coal to DME” di Tanjung Enim juga tidak menyelesaikan masalah. Menurut dia, harga DME dari proyek gasifikasi batu bara akan relatif jauh lebih mahal.



"Jadi proyek ini dijamin akan rugi karena bagaimanapun batu bara diolah dengan susah payah menjadi gas itu niscaya harganya jauh lebih mahal dari gas yang keluar dari perut bumi di negara-negara Timur Tengah," tandasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Elnusa Perkuat Pengembangan...
Elnusa Perkuat Pengembangan Bisnis Berkelanjutan di Sektor Energi
TBS Energi Tuntaskan...
TBS Energi Tuntaskan Pembiayaan PLTS Terapung di Batam
ABB Berkomitmen Dukung...
ABB Berkomitmen Dukung Target Net Zero dan Transisi Energi Indonesia
Perdana, PLN IP Uji...
Perdana, PLN IP Uji Coba Bahan Bakar Amonia Hijau di PLTU Labuan
Ajak Masyarakat Tingkatkan...
Ajak Masyarakat Tingkatkan Transisi Energi Berkeadilan Dimulai dari Ramadan
PLN Butuh Investasi...
PLN Butuh Investasi Rp3.774 Triliun untuk Bangun Jaringan Transmisi Kota
Menko Perekonomian Bertemu...
Menko Perekonomian Bertemu CEO Masdar Perkuat Kerja Sama Investasi Energi Terbarukan
China Berpaling dari...
China Berpaling dari Batu Bara, Permintaan Listrik Baru Dipasok Energi Hijau
PLTA Jatigede Beroperasi...
PLTA Jatigede Beroperasi Tekan Emisi Karbon 415.800 Ton per Tahun
Rekomendasi
Rangkaian Drama Series...
Rangkaian Drama Series Terbaik, Platinum Original Series Vision+ di MNCTV
Gelar Rakerwil di NTB,...
Gelar Rakerwil di NTB, Partai Perindo Bangun Kekuatan dari Akar Rumput Demi Kemenangan Pemilu 2029
Unhan Cetak 426 Lulusan...
Unhan Cetak 426 Lulusan Unggul, Wamenhan Beri Pesan Penting
Berita Terkini
Borong Employee Experience...
Borong Employee Experience Awards 2025, Bukti Komitmen Tim Human Capital ACC
5 jam yang lalu
Mengajak Pelanggan Mengimbangi...
Mengajak Pelanggan Mengimbangi 4.000 Ton Emisi CO2 Melawan Perubahan Iklim
5 jam yang lalu
China Ancam Perusahaan...
China Ancam Perusahaan Korea yang Kirim Produk Tanah Jarang ke AS
6 jam yang lalu
Boikot Produk Terafiliasi...
Boikot Produk Terafiliasi Israel Meluas, Apa Efeknya buat Ekonomi?
7 jam yang lalu
Dorong Ekonomi Syariah,...
Dorong Ekonomi Syariah, Global Islamic Finance Summit 2025 Siap Digelar
8 jam yang lalu
LG Mundur dari Proyek...
LG Mundur dari Proyek Baterai EV, Kadin Tepis RI Tak Menarik Bagi Investor
8 jam yang lalu
Infografis
Pakar Ingatkan Omongan...
Pakar Ingatkan Omongan Jokowi, Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved