Fokus Cari Solusi Bagi PEN & Industri Padat Karya, Airlangga Temui Insan Film

Sabtu, 20 Maret 2021 - 10:13 WIB
loading...
Fokus Cari Solusi Bagi PEN & Industri Padat Karya, Airlangga Temui Insan Film
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menemui insan film di Jakarta. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto secara militan terus menyiapkan solusi bagi percepatan pemulihan ekonomi nasional untuk berbagai sektor industri, terutama yang padat karya.

Contohnya, kemarin, Jumat (19/3/2021), sejumlah insan perfilman nasional, yang terdiri dari produser, sutradara, pekerja film, dan pengusaha bioskop menemui Ketua Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto, untuk membicarakan stimulus yang dinilai dapat menggerakkan kembali industri film. (Baca: Terus Merosot, Bisnis Batu Bara Sudah Sunset)

Dalam kesempatan tersebut nampak hadir, Mira Lesmana, Joko Anwar, Angga Dwimas Sasongko, Dian Sastrowardoyo dan anggota DPR Komisi I yang juga bintang besar layar lebar Nurul Arifin serta sejumlah insan film yang lain.

Airlangga menyatakan memahami keluhan insan film yang sangat terdampak pandemi Covid 19, "Saya sendiri sudah ke bioskop, tapi hanya saya sendiri yang nonton tidak ada yang lain, padahal itu weekend."

Menurut Airlangga, masyarakat sudah cukup banyak yang datang ke mal dan makan di restoran walaupun tidak penuh, tapi masih takut masuk bioskop. Karena itu perlu ada kampanye juga agar masyarakat punya keberanian ke bioskop, dan merasa aman. Lakukan berbagai prosedur dan sertifikasi kesehatan, kemudian tunjukkan pada masyarakat.

Anggota DPR Komisi I Nurul Arifin menilai stimulus yang diajukan oleh insan perfilman cukup masuk akal. Namun, yang terpenting adalah efek domino jika usulan ini diterima. (Baca juga: Pemerintah Siapkan Insentif untuk Sektor Pariwisata)

"Karena saya lihat bagi Bapak Airlangga selaku Menko, yang terpenting adalah bagaimana bantuan ini kelak jika terealisasi, dapat sampai kepada para pekerja industri perfilman di tingkat bawah, karena di situ ada berbagai macam profesi yang terkena langsung dampak pandemi," tutur Nurul.

Dalam pernyataan bersama insan perfilman yang dikirimkan Mira Lesmana dijelaskan, jumlah pekerja industri film, animasi, dan video Indonesia sekitar 50.000 orang di tahun 2019. Pekerja bioskop, rata-rata 10 orang per layar sebelum pandemi dengan jumlah layar 2.217.

Di kala pandemi film yang dirilis di bioskop turun dari 129 ke 7 judul saja, dan bioskop dari 420 hanya beroperasi 190 selama pandemi. Dengan kondisi tersebut, otomatis banyak pekerja film yang kehilangan pekerjaan.

Untuk itu, skema stimulus untuk industri perfilman Indonesia saat ini sedang dipersiapkan oleh pemerintah berkomunikasi dengan para pelaku industri film Indonesia. (Baca juga: Bersaing Kembangkan Super App)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1185 seconds (0.1#10.140)