Bank Digital Neo Commerce Gandeng Fintech Genjot Pembiayaan

Minggu, 28 Maret 2021 - 06:30 WIB
loading...
Bank Digital Neo Commerce Gandeng Fintech Genjot Pembiayaan
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Bank digital , PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), menggandeng perusahaan teknologi keuangan (financial technology/fintech) PT Cerita Teknologi Indonesia (Restock.id) demi genjot penyaluran kredit.

Perseroan menyalurkan pembiayaan kepada Restock.id sebesar Rp20 miliar dengan target pelaku UMKM dapat memperoleh pembiayaan melalui skema jaminan aset maupun inventory.

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan kerja sama dengan Restock.id karena kesamaan visi untuk memajukan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia.

"Kami melihat potensi dari bisnis mitra kami dan yang lebih penting kami punya kesamaan visi. Bisnis Restock.id sendiri unik dan sangat menarik, jadi kami ingin berkembang dan tumbuh bersama,” tutur Tjandra di Jakarta, Sabtu (27/3/2021).



Perseroan melakukan penyaluran pembiayaan kepada Restock.id sebesar Rp20 miliar dengan tujuan mempermudah pelaku UMKM untuk memperoleh pembiayaan melalui skema jaminan aset maupun inventory.

Restock.id adalah platform peer-to-peer lending (P2P) di Indonesia yang menghubungkan pelaku UMKM yang membutuhkan pembiayaan untuk mengembangkan usaha dengan kumpulan pemberi pembiayaan yang memiliki dana lebih untuk membiayai usaha tersebut.

Sebelumnya, BNC juga telah mengucurkan pembiayaan yang serupa ke Crowdo, platform fintech P2P besutan PT Mediator Komunitas Indonesia dan Esta Kapital milik PT Esta Kapital Fintek dalam penyaluran kredit dalam penyaluran modal kerja untuk UMKM masing-masing senilai Rp30 miliar untuk Crowdo dan Rp20 miliar untuk Esta Kapital.



Dalam kemitraan ini ada penawaran teknologi dan infrastruktur digital secara menyeluruh untuk bank digital. Tjandra menuturkan ke depannya, BNC masih akan melakukan penyaluran kredit komersial kepada mitra-mitra lain sampai akhir tahun 2021.

Di awal tahun ini, pihaknya telah bekerja sama dengan tiga perusahaan teknologi finansial di Indonesia dengan total penyaluran kredit untuk pelaku UMKM senilai total Rp70 miliar. Hal ini merupakan bentuk komitmen untuk turut serta dalam membantu pemerintah untuk memulihkan roda perekonomian melalui UMKM.

"Kami akan terus aktif untuk mencari mitra lain sekitar 15 hingga 20 mitra lagi khusus untuk kerja sama channeling ini dengan ticket size antara Rp30 miliar hingga Rp50 miliar. Sehingga, sampai akhir tahun 2021, kami menargetkan akan dapat menyalurkan kredit komersial sebesar Rp500 miliar,” katanya.

Kinerja keuangan BNC masih tetap terjaga tahun 2020. Meskipun dihadapkan dengan tantangan pandemi Covid-19, perseroan masih berhasil mencatatkan untung. Laba bersih yang dibukukan mencapai Rp1,9 miliar per kuartal III/2020, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp12,6 miliar.



Aset BNC tercatat mencapai Rp4,2 triliun pada periode tersebut. Kredit yang disalurkan mencapai Rp2,96 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun sebesar Rp3,07 triliun.

Sebagai informasi, Bank Neo Commerce, yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti, merupakan bank nasional yang telah berkiprah selama 30 tahun di dunia perbankan di Indonesia.

Sejak tahun 2019, Akulaku mulai menjadi pemegang saham Bank Neo Commerce (BBYB), dan di tahun 2020, Bank Neo Commerce bertransformasi menjadi bank digital, dimulai dengan pergantian nama bank dan juga dikukuhkannya Bank Neo Commerce menjadi Bank Buku II oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1526 seconds (0.1#10.140)