912 Jiwa Diungsikan Akibat Kebakaran Kilang Minyak Balongan

Senin, 29 Maret 2021 - 15:19 WIB
loading...
912 Jiwa Diungsikan...
Warga yang mengungsi akibat kebakaran kilang Balongan. Foto iNews TV/Toiskandar
A A A
JAKARTA - Sebanyak 912 jiwa diungsikan setelah kilang minyak milik PT Pertamina di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami kebakaran pada Senin (29/3) pukul 01.59 WIB.

"Rincian pengungsi tersebut meliputi 220 jiwa di GOR Komplek Perum Pertamina Bumi Patra, 300 jiwa di Pendopo Kantor Bupati Indramayu, dan 392 jiwa di Gedung Islamic Center Indramayu," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati di Jakarta, Senin(29/3/2021). ( Baca juga: Kilang Balongan Terbakar, Saatnya Pertamina Merelokasi Warga Sekitar? )

Sementara itu, data korban jiwa yang berhasil dihimpun hingga pukul 08.00 WIB adalah lima orang luka berat, 15 orang luka ringan, dan tiga orang masih dalam pencarian.

Berdasarkan laporan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, peristiwa terbakarnya tiga unit tank product premium 42 T 301 A/B/C itu berdampak pada lima desa. Kelima desa itu adalah Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip, dan Desa Tegalurung.

Selain membantu warga mengungsi ke tempat lebih aman, BPBD Kabupaten Indramayu juga telah mendirikan tenda Satgas Penanganan Kebakaran dan memberikan bantuan logistik. "Dalam rangka percepatan penanganan kebakaran tersebut, BPBD Kabupaten Indramayu juga berkoordinasi dengan TNI/Polri dan Basarnas setempat guna melakukan evakuasi warga setempat serta para pekerja," ucapnya. ( Baca juga: Marzuki Alie: Perlu Generasi Pendobrak yang Anti Kenyamanan )

Hingga saat ini, TRC BPBD Kabupaten Indramayu masih melakukan pendataan di lokasi terbakarnya kilang minyak tersebut. "Kondisi mutakhir yang dilaporkan hingga saat ini api masih dalam proses pemadaman dan warga diharapkan agar tidak panik serta selalu mengikuti arahan pihak-pihak yang berwajib untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," pungkas Raditya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1694 seconds (0.1#10.140)