BPH Migas Kasih Instruksi Ini ke Pertamina Pasca Kilang Balongan Terbakar

Senin, 29 Maret 2021 - 19:31 WIB
loading...
BPH Migas Kasih Instruksi Ini ke Pertamina Pasca Kilang Balongan Terbakar
Kepala BPH Migas, M. Fansurullah Asa telah menginstruksikan, Pertamina untuk tetap menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM untuk wilayah Ibukota dan sekitarnya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi ( BPH Migas ) memastikan ketersediaan dan penyaluran BBM khususnya di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya tetap berjalan normal, tidak ada gangguan pasca terjadinya kebakaran pada tangki T-301G di RU VI Pertamina Balongan , Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/03/21) dini hari pukul 00.45.

Kepala BPH Migas, M. Fansurullah Asa telah menginstruksikan, Pertamina untuk tetap menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM untuk wilayah Ibukota dan sekitarnya. BPH Migas bersama PT. Pertamina (Persero) telah melakukan mitigasi agar suplai BBM tetap berjalan normal.



Kilang Minyak/Refinery Unit (RU) VI Balongan memiliki peran strategis dan vital dalam menjaga kestabilan pasokan BBM yang akan disalurkan ke pusat bisnis dan Pemerintahan Indonesia khususnya di DKI Jakarta, sebagian Banten, dan sebagian Jawa Barat. RU VI Balongan mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk BBM, Non BBM dan Petrokimia dengan kapasitas sebesar 125 MBSD.

Produk BBM yang dihasilkan, mensuplai kebutuhan BBM di Jakarta Raya melalui Terminal BBM (TBBM) Balongan, TBBM Cikampek dan TBBM Jakarta Group (TBBM Plumpang dan TBBM Tanjung Priuk) yang terhubung dengan fasilitas onshore pipe 16 inch, ±228 km.

Kepala BPH Migas M. Fansurullah Asa menyampaikan, terkait insiden tersebut BPH Migas telah berkoordinasi dengan PT. Pertamina (Persero) untuk segera melaksanakan Pola RAE (Regular-Alternative-Emergency) khususnya bagi Fuel Terminal/TBBM yang terdampak paska Kebakaran Tangki T-301G (RU VI Balongan) untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM.

Diharapkan PT Pertamina (Persero) memastikan Coverage Days (CD) untuk masing-masing produk diatas 11 hari (Peraturan BPH Migas No 9/2020 tentang Penyediaan Cadangan Operasional BBM, pasal 4).

“Pasokan BBM di Jakarta Raya aman, karena Pertamina memiliki skenario pola RAE (Regular-Alternative-Emergency) yang mana mengalihkan suplai BBM dari RU IV Cilacap melalui TBBM Bandung Raya (TBBM Ujung Berung/Padalarang) maupun dari TBBM Tanjung Gerem. Masyarakat tidak perlu panik atau melakukan penimbunan BBM karena BBM tetap tersedia dan terdistribusi dengan baik dan tidak ada kendala” jelas Ifan, sapaan M. Fanshurullah Asa dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/3/2021).

Lebih lanjut Ifan menjelaskan, bahwa ketersediaan dan pendistribusian BBM yang merupakan komoditas vital masyarakat tidak boleh terkendala dengan insiden kebakaran tersebut, untuk itu BPH Migas akan tetap melakukan pengawasan terhadap ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM bahkan menjelang Bulan Puasa dan Lebaran nanti. Untuk itu masyarakat tidak perlu khawatir atau panik karena stock BBM cukup dan pelayanan PT Pertamina (Persero) tetap normal.

Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina, Mulyono merinci, secara nasional stok BBM maupun avtur masih aman. Ia menjelaskan stok gasoline (bensin) secara nasional masih di angka 10,5 juta barel atau cukup untuk 27-28 hari. Sedangkan untuk solar masih ada stok 8,8 juta barel atau bertahan hingga 20 hari ke depan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1781 seconds (0.1#10.140)