Ayo Makan Ikan Aja! Dijamin Tak Ada Lonjakan Harga hingga Lebaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memasuki hari pertama puasa Ramadhan, harga komoditas perikanan di Pasar Ikan Modern Muara Baru cenderung stabil dibandingkan dengan komoditas pangan lainnya di pasaran. Perum Perikanan Indonesia atau Perum Perindo selaku pengelola pasar ikan , memastikan tidak ada kenaikan yang signifikan selama pelaksanaan Ramadhan 2021.
Bahkan, Perum Perindo memprediksi harga ikan bakal turun pada H-7 Lebaran. Sebab, tangkapan nelayan mulai melimpah dan nelayan harus menghabiskan hasil tangkapnya agar pada saat Lebaran tidak ada tanggungan stok ikan yang menumpuk.
Direktur Operasional Perum Perindo, Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan, harga ikan dan hasil laut lainnya tidak mengalami lonjakan harga yang signifikan. Namun, ada kenaikan harga ikan jenis tertentu di kisaran 3% - 5%.
“Ikan yang mengalami kenaikan harga ya ikan konsumsi harian seperti Kembung, Layang, Tongkol, Cakalang dan Salem. Ikan konsumsi rumah tangga lah,” ujar dia, Selada (13/4/2021).
Adapun ikan kembung harga semula Rp34.000 per kg menjadi Rp35.000 per kg. Selain itu, harga ikan tongkol yang awalnya Rp24.000 per kg menjadi Rp25.000 per kg.
Kenaikan harga pada bulan puasa tidak meroket lantaran komoditas ikan sudah mengalami kenaikan harga pada Februari-Maret 2021 lalu. Dan harga ikan sudah terlampau tinggi. Oleh karena itu, lonjakan harga tidak akan terjadi lagi kecuali ada kelangkaan jenis ikan tertentu.
Raenhat menuturkan, ketersediaan ikan dan hasil laut lainnya di Pasar Ikan Modern Muara Baru mencukupi untuk masyarakat. Namun supply ini tidak diimbangi dengan permintaan pasar.
Para pedagang mengeluhkan kondisi pasar yang sepi pengunjung jelang Ramadhan. Hal ini lantaran kebanyakan pembeli memilih mudik ke kampung halaman pada awal puasa untuk menghindari larangan pemerintah untuk mudik pada saat Lebaran.
Kendati begitu, pengunjung pasar ikan modern diprediksi normal pada minggu kedua bulan puasa. Seperti diketahui, harga ikan melonjak sejak awal Februari lalu. Tren peningkatan ini disebabkan oleh cuaca meliputi intensitas curah hujan yang tinggi.
Pada saat itu, harga ikan terkatrol 14% hingga 25%. Bahkan ada kelangkaan ikan tertentu seperti ikan kembung, ikan cakalang, ikan kuwe dan ikan baby tuna.
Menilik ke harga komoditas hasil laut, peningkatan tajam terdapat pada jenis udang, cumi dan kepiting sebesar 25%. Adapun harga udang yang biasanya Rp120.000 per kg menjadi Rp160.000 per kg. Harga cumi dan dari Rp60.000 per kg menjadi Rp80.000 per kg.
Selanjutnya harga ikan tongkol naik 14% dari Rp21.000 per kg menjadi Rp24.000 per kg, harga ikan bandeng naik 16% dari Rp25.000 per kg menjadi Rp30.000 per kg. Harga ikan tenggiri lompat 18 persen dari Rp53.000 per kg menjadi Rp65.000 per kg.
Sementara itu, harga ikan bawal yang semula Rp50.000 per kg menjadi Rp55.000 per kg. Adapun ikan kembung yang biasanya Rp25.000 per kg menjadi Rp35.000 hingga Rp40.000 per kg.
Hingga berita ini diturunkan, harga ikan masih stabil di kisaran angka tersebut. Tidak melonjak naik dan tidak pula menurun tajam.
Bahkan, Perum Perindo memprediksi harga ikan bakal turun pada H-7 Lebaran. Sebab, tangkapan nelayan mulai melimpah dan nelayan harus menghabiskan hasil tangkapnya agar pada saat Lebaran tidak ada tanggungan stok ikan yang menumpuk.
Direktur Operasional Perum Perindo, Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan, harga ikan dan hasil laut lainnya tidak mengalami lonjakan harga yang signifikan. Namun, ada kenaikan harga ikan jenis tertentu di kisaran 3% - 5%.
“Ikan yang mengalami kenaikan harga ya ikan konsumsi harian seperti Kembung, Layang, Tongkol, Cakalang dan Salem. Ikan konsumsi rumah tangga lah,” ujar dia, Selada (13/4/2021).
Adapun ikan kembung harga semula Rp34.000 per kg menjadi Rp35.000 per kg. Selain itu, harga ikan tongkol yang awalnya Rp24.000 per kg menjadi Rp25.000 per kg.
Kenaikan harga pada bulan puasa tidak meroket lantaran komoditas ikan sudah mengalami kenaikan harga pada Februari-Maret 2021 lalu. Dan harga ikan sudah terlampau tinggi. Oleh karena itu, lonjakan harga tidak akan terjadi lagi kecuali ada kelangkaan jenis ikan tertentu.
Raenhat menuturkan, ketersediaan ikan dan hasil laut lainnya di Pasar Ikan Modern Muara Baru mencukupi untuk masyarakat. Namun supply ini tidak diimbangi dengan permintaan pasar.
Para pedagang mengeluhkan kondisi pasar yang sepi pengunjung jelang Ramadhan. Hal ini lantaran kebanyakan pembeli memilih mudik ke kampung halaman pada awal puasa untuk menghindari larangan pemerintah untuk mudik pada saat Lebaran.
Kendati begitu, pengunjung pasar ikan modern diprediksi normal pada minggu kedua bulan puasa. Seperti diketahui, harga ikan melonjak sejak awal Februari lalu. Tren peningkatan ini disebabkan oleh cuaca meliputi intensitas curah hujan yang tinggi.
Pada saat itu, harga ikan terkatrol 14% hingga 25%. Bahkan ada kelangkaan ikan tertentu seperti ikan kembung, ikan cakalang, ikan kuwe dan ikan baby tuna.
Menilik ke harga komoditas hasil laut, peningkatan tajam terdapat pada jenis udang, cumi dan kepiting sebesar 25%. Adapun harga udang yang biasanya Rp120.000 per kg menjadi Rp160.000 per kg. Harga cumi dan dari Rp60.000 per kg menjadi Rp80.000 per kg.
Selanjutnya harga ikan tongkol naik 14% dari Rp21.000 per kg menjadi Rp24.000 per kg, harga ikan bandeng naik 16% dari Rp25.000 per kg menjadi Rp30.000 per kg. Harga ikan tenggiri lompat 18 persen dari Rp53.000 per kg menjadi Rp65.000 per kg.
Sementara itu, harga ikan bawal yang semula Rp50.000 per kg menjadi Rp55.000 per kg. Adapun ikan kembung yang biasanya Rp25.000 per kg menjadi Rp35.000 hingga Rp40.000 per kg.
Hingga berita ini diturunkan, harga ikan masih stabil di kisaran angka tersebut. Tidak melonjak naik dan tidak pula menurun tajam.
(akr)