Jika Vaksinasi Lambat, Industri Penerbangan Baru Akan Mengepak di 2025

Kamis, 15 April 2021 - 19:32 WIB
loading...
Jika Vaksinasi Lambat,...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Vaksinasi menjadi salah satu penentu bagi bangkitnya perekonomian nasional. Tak terkecuali juga bagi industri penerbangan yang selama masa pandemi Covid-19 mengalami tekanan yang dahsyat.

Bagaimana nasib industri penerbangan jika vaksinasi berjalan lambat ? Tim Riset INACA White Paper sekaligus dosen dan peneliti FEB Universitas Padjajaran (Unpad) Yayan Satyakti mengatakan, jika vaksinasi dilakukan dengan lambat maka pemulihan industri penerbangan akan jauh lebih lama. Diperkirakan, dengan skenario pesimistis ini sektor penerbangan akan baru benar-benar pulih pada 2025 mendatang.

“Jika vaksinasi itu (berjalan) lama maka reboundnya itu akan tercapai pada tahun 2025,” ujarnya dalam acara Webinar, Kamis (15/4/2021).

Skenario pesimistisnya adalah jika kecepatan penyuntikan vaksin dan efektifitasnya hanya 50% saja. Maka dengan asumsi seperti itu, proses pemulihan industri penerbangan ini akan jauh lebih lambat dibandingkan sebelumnya. ( Baca juga:Cerita Industri Penerbangan RI Digerogoti Pandemi, Sempat Kehilangan 60 Juta Penumpang )

“Jika adanya pesimisme artinya bahwa proses vaksin itu kecepatannya 50% dibandingkan dengan sekarang ini menyebabkan demand itu akan relatif lebih rendah dibandingkan dengan skenario moderat,” jelasnya.

Senentara itu, jika menggunakan skenario yang optimistis, sektor penerbangan bisa kembali pulih pada 2022 mendatang. Namun dengan catatan penyuntikan dan efektifitas vaksin dua kali lebih cepat dari sekarang, maka pemulihan juga bisa lebib cepat.

“Jika kita lihat pada skenario optimistis, kita akan mencapai pada 2022,” ucapnya. ( Baca juga:Gus Baha Tentang Tarawih Kilat, 20 Rakaat 7 Menit Itu Terlalu! )

Sementara itu, jika menggunakan skema moderat yang mana kecepatan vaksin sama seperti saat ini, sektor penerbangan ini akan rebound pada 2024 mendatang. Berdasarkan perhitungan dari grafik pada skenario moderat bisa dilihat bahwa pada Desember 2019 total penumpang itu kurang lebih sekitar 79,02 juta.

Kemudian pada bulan Desember 2020 itu menjadi 35,41 juta dan kemudian mulai kembali pada skenario moderat khusus untuk rebound itu pada bulan Desember 2024.

“Jadi kita lihat bahwa pergerakan itu sudah mulai ada pada Desember 2022. Sedangkan pada Desember 2021 ada peningkatan juga tetapi tidak begitu signifikan karena akan kembali lagi rebound sesuai dengan tahun 2019 yaitu pada tahun 2024,” jelasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Perluasan Jaringan Penerbangan...
Perluasan Jaringan Penerbangan GIAA-Japan Airlines Diresmikan
Beban Usaha Naik, Garuda...
Beban Usaha Naik, Garuda Indonesia Catat Rugi Rp1,15 Triliun di 2024
Terminal 2F Bandara...
Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Resmi Jadi Pusat Penerbangan Umrah dan Haji, Ini Fasilitasnya
Profil Iskandar, CEO...
Profil Iskandar, CEO Indonesia Airlines Kelahiran Aceh
Perusahaan Singapura...
Perusahaan Singapura Bikin Indonesia Airlines, Kemenhub: Belum Kantongi Izin Terbang
BBN Airlines Tutup Seluruh...
BBN Airlines Tutup Seluruh Rute Penerbangan di Indonesia, Ada Apa?
Catat! Citilink Pindah...
Catat! Citilink Pindah Operasional ke Terminal 1B dan 2F Bandara Soetta Mulai 15 Maret
Revenue Naik Tahun Lalu,...
Revenue Naik Tahun Lalu, Ini Strategi dan Fokus GDPS di 2025
Modus Pencurian Avtur...
Modus Pencurian Avtur Terbongkar, Pakar: Sangat Berbahaya, Harus Ditindak Tegas
Rekomendasi
H+2 Lebaran, Pelabuhan...
H+2 Lebaran, Pelabuhan Bakauheni Mulai Ramai Padati Penumpang ke Pulau Jawa
Ruben Onsu Jadi Mualaf,...
Ruben Onsu Jadi Mualaf, Sarwendah Beri Respons Bijak
Arus Balik Lebaran 2025,...
Arus Balik Lebaran 2025, ASDP Berlakukan Single Tiket Mulai Besok Malam
Berita Terkini
Diskon Tarif Tol 20%...
Diskon Tarif Tol 20% Mulai Berlaku Kamis 3 April 2025, Catat Sampai Kapan!
4 jam yang lalu
Janji Manis Wamenaker,...
Janji Manis Wamenaker, Bakal Rekrut Kembali Korban PHK Sritex
5 jam yang lalu
Chandra Asri dan Glencore...
Chandra Asri dan Glencore Resmi Kuasai Kilang Shell Singapura Senilai Rp4,2 Triliun
7 jam yang lalu
Ikut Pertamina UMK Academy,...
Ikut Pertamina UMK Academy, Produk UMKM Bisa Go Global
7 jam yang lalu
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
7 jam yang lalu
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
7 jam yang lalu
Infografis
Jadwal Salat Tarawih...
Jadwal Salat Tarawih Pertama di Bulan Suci Ramadan 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved