Ada Larangan Mudik, Pengusaha Ritel Ngaku Tak Akan Seterpuruk Tahun Lalu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berkenaan dengan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah, Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Tutum Rahanta mengatakan bahwa pihak peritel tidak bisa berbuat apa-apa.
"Ini aturan main pemerintah, kita ini hanya sebagian penikmat dari aturan itu. Penikmatnya bisa enak, bisa tidak enak," ucap Tutum kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Jumat (16/4/2021). ( Baca juga:Ngenes Tenan! Mudik Dilarang, Maskapai Minta Keringanan Biaya Parkir Pesawat )
Dia mengatakan, masalah mudik tidak mudik lebih berkaitan dengan aktivitas bisnis peritel dan pusat perbelanjaan. Setiap tahun, puncak puasa dan Lebaran menjadi momentum mereka untuk mengambil omzet tahunannya.
"Mudik ini salah satu bagian dari perayaan puncak Idul Fitri kita. Jadi saat ada larangan itu, pasti akan berkurang aktivitas yang bisa kita lakukan. Nah, terpaksa bisnis kita sedikit terdampak akibat dari pelarangan itu," ungkap Tutum.
Dia menyebutkan bahwa larangan mudik tahun ini tidak akan membuat situasi menjadi buruk seperti tahun lalu. Hal itu karena tahun lalu, semua aktivitas dan wilayah benar-benar di-lock. Tahun lalu dan tahun ini, kata Tutum, sama-sama menerapkan larangan mudik. ( Baca juga:Kanal YouTube Miliknya dan Gen Halilintar Diretas, Thariq: Please Help )
"Tapi untuk masalah aktivitas di pusat perbelanjaan, sekarang kan sudah berjalan walaupun dengan batasan okupansi 50%. Terus aktivitas sekarang, sorry ajalah, walaupun aturan larangan kumpul-kumpul masih ada, masyarakat sudah mulai paham menjalankan protokol kesehatan itu. Makan di restoran misalnya sudah boleh, tahun lalu kan tidak," pungkas Tutum.
"Ini aturan main pemerintah, kita ini hanya sebagian penikmat dari aturan itu. Penikmatnya bisa enak, bisa tidak enak," ucap Tutum kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Jumat (16/4/2021). ( Baca juga:Ngenes Tenan! Mudik Dilarang, Maskapai Minta Keringanan Biaya Parkir Pesawat )
Dia mengatakan, masalah mudik tidak mudik lebih berkaitan dengan aktivitas bisnis peritel dan pusat perbelanjaan. Setiap tahun, puncak puasa dan Lebaran menjadi momentum mereka untuk mengambil omzet tahunannya.
"Mudik ini salah satu bagian dari perayaan puncak Idul Fitri kita. Jadi saat ada larangan itu, pasti akan berkurang aktivitas yang bisa kita lakukan. Nah, terpaksa bisnis kita sedikit terdampak akibat dari pelarangan itu," ungkap Tutum.
Dia menyebutkan bahwa larangan mudik tahun ini tidak akan membuat situasi menjadi buruk seperti tahun lalu. Hal itu karena tahun lalu, semua aktivitas dan wilayah benar-benar di-lock. Tahun lalu dan tahun ini, kata Tutum, sama-sama menerapkan larangan mudik. ( Baca juga:Kanal YouTube Miliknya dan Gen Halilintar Diretas, Thariq: Please Help )
"Tapi untuk masalah aktivitas di pusat perbelanjaan, sekarang kan sudah berjalan walaupun dengan batasan okupansi 50%. Terus aktivitas sekarang, sorry ajalah, walaupun aturan larangan kumpul-kumpul masih ada, masyarakat sudah mulai paham menjalankan protokol kesehatan itu. Makan di restoran misalnya sudah boleh, tahun lalu kan tidak," pungkas Tutum.
(uka)