Ngenes Tenan! Mudik Dilarang, Maskapai Minta Keringanan Biaya Parkir Pesawat

Jum'at, 16 April 2021 - 14:01 WIB
loading...
Ngenes Tenan! Mudik...
Ilustrasi. FOTO/REUTERS
A A A
JAKARTA - Para pengusaha transportasi meminta kepada pemerintah untuk memberikan stimulus . Sehingga para pengusaha transportasi ini bisa tetap bisa bertahan di tengah badai pandemi covid-19.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mengatakan, salah satu contohnya adalah stimulus biaya parkir bagi maskapai penerbangan. Apalagi pada tahun ini dan tahun kemarin juga pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan bepergian dan mudik.

Selain itu, banyak juga pesawat yang tak bisa terbang dan terparkir di bandara. Mengingat adanya kebijakan pembatasan-pembatasan yang berkaitan dengan penanganan penyebaran Covid-19.

“Operator penerbangan juga masih membutuhkan stimulus biaya parkir pesawat yang tidak terbang sejak terjadi pandemi covid-19 pada April 2020 sampai dengan 2021 karena kebijakan larangan terbang,” ujarnya kepada media, Jumat (16/4/2021).



Selain itu, pemerintah diminta untuk dapat memfasilitasi keringanan hutang maskapai. Dari mulai biaya jasa bandara, pembelian avtur, jasa navigasi dan jasa sewa pesawat yang sebagian besar dengan lessor asing. “Mengingat kejadian pandemi covid-19 merupakan kejadian luar biasa dan berlangsung global,” ucapnya.

Carmelita menambahkan, pihaknya juga menilai perlu ada pengaturan supply dan demand sesuai dengan pertumbuhan jumlah penumpang. Di mana ini harus sejalan dengan tingkat pemulihan kesehatan dan pertumbuhan ekonomi.

Maka dari itu, pemberian izin rute dan slot penerbangan agar memperhatikan UU Anti Persaingan Usaha. Sehingga praktik monopoli atau oligopoly di industri transportasi udara bisa dihindari. "Selain itu, kami juga menilai diperlukannya pengaturan Tarif Batas Bawah (TBB),” kata Carmelita.



Selain itu lanjut Carmelita, para perusahaan transportasi juga membutuhkan stimulus. Oleh karena itu dirinya mempertanyakan target PNBP yang mengalami kenaikan. Sebab, kenaikan PNBP ini dikhawatirkan tidak hanya membebani pelaku usaha transportasi, tapi juga masyarakat sebagai end user. "PNBP yang kami minta untutk turun dalam masa pandemi ini sebagai salah satu stimulus yang kami harapkan, tapi malah dikejar kenaikkannya,” jelasnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2424 seconds (0.1#10.140)