Resmikan Kantor Baru dan Bentuk Korea Desk, BNI Siap Fasilitasi Pebisnis RI-Korea
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) hari ini meresmikan pembukaan Kantor Cabang Seoul yang baru, sekaligus membentuk Korea Desk BNI. Kantor baru dan Korea Desk ini akan menjadikan kantor cabang luar negeri (KCLN) sebagai trade & investment centre, dan memperkuat dukungan upaya UMKM Indonesia untuk menembus pasar global.
Hadir pada kesempatan tersebut Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi dan juga dihadiri secara virtual oleh Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati dan jajaran direksi BNI dari Jakarta. Dalam kata sambutannya, Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan, keberadaan BNI di Seoul memiliki makna yang lebih dalam dibandingkan sekadar peran ekonominya. Keberadaan BNI di Seoul merupakan salah satu bukti kedekatan kerja sama antara Indonesia dan Republik Korea, dimana hubungan diplomatik kedua negara sudah 48 tahun lamanya. Eratnya hubungan dan kerja sama bilateral tersebut membuka peluang kerja sama di berbagai sektor.
"Untuk itu, saya sangat mendukung setiap upaya memperbaiki kapasitas yang dilakukan BNI agar dapat meningkatkan pelayanan di Seoul dan sekitarnya. BNI Seoul ini menjadi salah satu etalase Indonesia di Korea, selain tentunya korps diplomatik kita," ungkap Erick dalam keterangan tertulis, Jumat (16/4/2021).
Dia berharap BNI Seoul dapat berperan besar dalam memfasilitasi layanan perbankan bagi perusahaan-perusahaan Indonesia yang mengembangkan usahanya ke pasar Korea Selatan, dan juga melayani diaspora. Erick menegaskan, hal ini adalah salah satu langkah baik dan konkrit menuju masa depan Indonesia yang lebih maju.
Pada kesempatan tersebut turut hadir beberapa perusahaan Korea Selatan yang telah berkolaborasi dengan BNI, antara lain Lotte Mart, Samsung dan LG. Saat ini, kerja sama yang telah berjalan dari sisi bisnis konsumer antara lain produk co-branding kartu kredit, program support pada saat produk launching dan juga advisory.
Mulai tanggal 22 Maret 2021, BNI memindahkan kantor KCLN Seoul yang berlokasi Gedung Korea Chamber of Commerce & Industry (KCCI) lantai 2 dan 5, 39 Sejong-daero, Jung-gu, Seoul. BNI sengaja menempatkan kantor-kantor cabang luar negerinya di pusat distrik bisnis strategis untuk memudahkan akses kepada pemangku kepentingan bisnis internasional.
"Pemindahan lokasi kantor ini dilakukan BNI karena lokasi yang lebih strategis dan gedung KCCI secara rutin menyelenggarakan trade & investment forum, dimana KCLN dapat memanfaatkan untuk menggelar business matching serta serta mempertemukan perusahaan dan UMKM Indonesia dengan para trader dan investor di Korea Selatan," kata Adi Sulistyowati.
Kantor baru tersebut menempati ruangan yang lebih luas dibandingkan kantor sebelumnya dengan fasilitas yang lebih lengkap. Banking hall BNI Seoul juga dilengkapi pojok perdagangan dan investasi, dengan konsep digital untuk mempromosikan produk dan proyek investasi Indonesia. Kantor baru ini juga menyediakan pojok eksibisi yang dapat digunakan oleh UMKM Indonesia memamerkan produk-produk unggulannya.
Khusus untuk melayani kebutuhan perusahaan Korea Selatan saat melakukan pertemuan bisnis dengan perusahaan Indonesia, BNI Seoul juga menyediakan empat buah ruang rapat dan satu buah lounge. Ruangan-ruangan tersebut dilengkapi dengan fasilitas untuk melakukan pertemuan secara daring dengan mitra di Indonesia.
Korea Selatan merupakan mitra dagang terbesar ke-5 Indonesia dengan volume perdagangan mencapai lebih dari USD13,335 juta. Dalam upaya meningkatkan aktivitas perdagangan, BNI Seoul berkomitmen untuk menjadi mediator bagi perusahaan Indonesia yang memiliki produk-produk berorientasi ekspor, terutama pada segmen UMKM.
KCLN Seoul secara rutin mendata nasabah BNI Indonesia beserta produk-produknya dan bekerja sama dengan ITPC dan KBRI untuk dipertemukan dengan buyer potensial di Korea Selatan. Peningkatan layanan di BNI Seoul, diperkuat dengan dukungan Korea Desk yang memiliki cakupan layanan cukup luas. Dengan adanya desk baru ini, BNI menyediakan layanan untuk investor Korea Selatan sejak tahap pre-incorporation dan post-incorporation.
Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi mengatakan, pihaknya selalu memegang prinsip Indonesia Incorporated, yakni semua elemen yaitu Pemerintah, BUMN dan swasta bergerak dalam satu kesatuan langkah. "Jika dilihat tren investasi dari Korea Selatan ke Indonesia, kemudian tren ekspor-impor juga, maka sudah sepantasnya operasi BNI ini diperbesar di Korea Selatan. Saya senang ada Korean Desk yang bisa melayani langsung nasabah-nasabah untuk kegiatan-kegiatan transaksi bisnis antara Indonesia dengan Korea Selatan," tandasnya.
Pada tahap pre-incorporation, BNI memberikan pendampingan bagi investor dalam memulai set-up bisnis dari sisi legal di Indonesia. Pada tahap post-incorporation, BNI mendampingi pertumbuhan bisnis di Indonesia dengan menyediakan produk dan layanan perbankan yang sesuai kebutuhan.
"BNI Korea Desk hadir untuk memberikan one-stop service bagi perusahaan-perusahaan Korea dalam mendirikan dan mengekspansi bisnisnya di Indonesia, serta memberikan produk dan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan," pungkas Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan.
Hadir pada kesempatan tersebut Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi dan juga dihadiri secara virtual oleh Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati dan jajaran direksi BNI dari Jakarta. Dalam kata sambutannya, Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan, keberadaan BNI di Seoul memiliki makna yang lebih dalam dibandingkan sekadar peran ekonominya. Keberadaan BNI di Seoul merupakan salah satu bukti kedekatan kerja sama antara Indonesia dan Republik Korea, dimana hubungan diplomatik kedua negara sudah 48 tahun lamanya. Eratnya hubungan dan kerja sama bilateral tersebut membuka peluang kerja sama di berbagai sektor.
"Untuk itu, saya sangat mendukung setiap upaya memperbaiki kapasitas yang dilakukan BNI agar dapat meningkatkan pelayanan di Seoul dan sekitarnya. BNI Seoul ini menjadi salah satu etalase Indonesia di Korea, selain tentunya korps diplomatik kita," ungkap Erick dalam keterangan tertulis, Jumat (16/4/2021).
Dia berharap BNI Seoul dapat berperan besar dalam memfasilitasi layanan perbankan bagi perusahaan-perusahaan Indonesia yang mengembangkan usahanya ke pasar Korea Selatan, dan juga melayani diaspora. Erick menegaskan, hal ini adalah salah satu langkah baik dan konkrit menuju masa depan Indonesia yang lebih maju.
Pada kesempatan tersebut turut hadir beberapa perusahaan Korea Selatan yang telah berkolaborasi dengan BNI, antara lain Lotte Mart, Samsung dan LG. Saat ini, kerja sama yang telah berjalan dari sisi bisnis konsumer antara lain produk co-branding kartu kredit, program support pada saat produk launching dan juga advisory.
Mulai tanggal 22 Maret 2021, BNI memindahkan kantor KCLN Seoul yang berlokasi Gedung Korea Chamber of Commerce & Industry (KCCI) lantai 2 dan 5, 39 Sejong-daero, Jung-gu, Seoul. BNI sengaja menempatkan kantor-kantor cabang luar negerinya di pusat distrik bisnis strategis untuk memudahkan akses kepada pemangku kepentingan bisnis internasional.
"Pemindahan lokasi kantor ini dilakukan BNI karena lokasi yang lebih strategis dan gedung KCCI secara rutin menyelenggarakan trade & investment forum, dimana KCLN dapat memanfaatkan untuk menggelar business matching serta serta mempertemukan perusahaan dan UMKM Indonesia dengan para trader dan investor di Korea Selatan," kata Adi Sulistyowati.
Kantor baru tersebut menempati ruangan yang lebih luas dibandingkan kantor sebelumnya dengan fasilitas yang lebih lengkap. Banking hall BNI Seoul juga dilengkapi pojok perdagangan dan investasi, dengan konsep digital untuk mempromosikan produk dan proyek investasi Indonesia. Kantor baru ini juga menyediakan pojok eksibisi yang dapat digunakan oleh UMKM Indonesia memamerkan produk-produk unggulannya.
Khusus untuk melayani kebutuhan perusahaan Korea Selatan saat melakukan pertemuan bisnis dengan perusahaan Indonesia, BNI Seoul juga menyediakan empat buah ruang rapat dan satu buah lounge. Ruangan-ruangan tersebut dilengkapi dengan fasilitas untuk melakukan pertemuan secara daring dengan mitra di Indonesia.
Korea Selatan merupakan mitra dagang terbesar ke-5 Indonesia dengan volume perdagangan mencapai lebih dari USD13,335 juta. Dalam upaya meningkatkan aktivitas perdagangan, BNI Seoul berkomitmen untuk menjadi mediator bagi perusahaan Indonesia yang memiliki produk-produk berorientasi ekspor, terutama pada segmen UMKM.
KCLN Seoul secara rutin mendata nasabah BNI Indonesia beserta produk-produknya dan bekerja sama dengan ITPC dan KBRI untuk dipertemukan dengan buyer potensial di Korea Selatan. Peningkatan layanan di BNI Seoul, diperkuat dengan dukungan Korea Desk yang memiliki cakupan layanan cukup luas. Dengan adanya desk baru ini, BNI menyediakan layanan untuk investor Korea Selatan sejak tahap pre-incorporation dan post-incorporation.
Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi mengatakan, pihaknya selalu memegang prinsip Indonesia Incorporated, yakni semua elemen yaitu Pemerintah, BUMN dan swasta bergerak dalam satu kesatuan langkah. "Jika dilihat tren investasi dari Korea Selatan ke Indonesia, kemudian tren ekspor-impor juga, maka sudah sepantasnya operasi BNI ini diperbesar di Korea Selatan. Saya senang ada Korean Desk yang bisa melayani langsung nasabah-nasabah untuk kegiatan-kegiatan transaksi bisnis antara Indonesia dengan Korea Selatan," tandasnya.
Pada tahap pre-incorporation, BNI memberikan pendampingan bagi investor dalam memulai set-up bisnis dari sisi legal di Indonesia. Pada tahap post-incorporation, BNI mendampingi pertumbuhan bisnis di Indonesia dengan menyediakan produk dan layanan perbankan yang sesuai kebutuhan.
"BNI Korea Desk hadir untuk memberikan one-stop service bagi perusahaan-perusahaan Korea dalam mendirikan dan mengekspansi bisnisnya di Indonesia, serta memberikan produk dan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan," pungkas Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan.
(fai)