Tak Efektif, Larangan Mudik Hanya Mempan pada Kalangan Ini Saja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah memutuskan melarang masyarakat untuk mudik lebaran tahun ini guna menghindari penyebaran virus Covid-19. Bahkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun melarang semua moda transportasi untuk beroperasi pada 6-17 Mei 2021 mendatang.
Lantas apakah larangan mudik lebaran ini akan efektif? Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, larangan mudik lebaran ini hanya akan efektif pada kalangan pegawai pemerintahan dan perusahaan milik negara. “Pertama larangan mudik ini hanya akan efektif bagi pegawai BUMN, ASN, TNI dan Polri,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (19/4/2021).
Sementara itu, bagi pekerja swasta dan masyarakat umum bakal banyak yang nekat untuk tetap mudik. Apalagi kondisi saat ini sudah lebih baik dibandingkan tahun lalu ketika virus Covid-19 baru pertama kali masuk ke Indonesia.
Pada tahun lalu saja, masih cukup banyak masyarakat yang nekat untuk mudik lebaran. Padahal saat itu, tingkat kepatuhan masyarakat masih cukup tinggi karena adanya virus Covid-19.
“Masyarakat umum kalaupun pemerintah melarang, saya yakin akan banyak yang nekat. Apalagi kondisinya seperti sekarang. Kita lihat setahun yang lalu masyarakat secara kepatuhannya masih tinggi, masih takut pada Covid, itu juga banyak yang nekat,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Alvin Lie, larangan mudik ini dinilai kurang efektif. Karena masih akan banyak masyarakat yang akan pergi mudik sebelum 6-17 Mei. “Saya tidak yakin larangan ini akan efektif,” kata pria yang juga menjabat sebagai Anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI).
Lantas apakah larangan mudik lebaran ini akan efektif? Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, larangan mudik lebaran ini hanya akan efektif pada kalangan pegawai pemerintahan dan perusahaan milik negara. “Pertama larangan mudik ini hanya akan efektif bagi pegawai BUMN, ASN, TNI dan Polri,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (19/4/2021).
Sementara itu, bagi pekerja swasta dan masyarakat umum bakal banyak yang nekat untuk tetap mudik. Apalagi kondisi saat ini sudah lebih baik dibandingkan tahun lalu ketika virus Covid-19 baru pertama kali masuk ke Indonesia.
Pada tahun lalu saja, masih cukup banyak masyarakat yang nekat untuk mudik lebaran. Padahal saat itu, tingkat kepatuhan masyarakat masih cukup tinggi karena adanya virus Covid-19.
“Masyarakat umum kalaupun pemerintah melarang, saya yakin akan banyak yang nekat. Apalagi kondisinya seperti sekarang. Kita lihat setahun yang lalu masyarakat secara kepatuhannya masih tinggi, masih takut pada Covid, itu juga banyak yang nekat,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Alvin Lie, larangan mudik ini dinilai kurang efektif. Karena masih akan banyak masyarakat yang akan pergi mudik sebelum 6-17 Mei. “Saya tidak yakin larangan ini akan efektif,” kata pria yang juga menjabat sebagai Anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI).
(ind)