Awas! Serangan Pemeras Digital Masih Mengancam Kalangan UMKM ASEAN

Senin, 19 April 2021 - 21:27 WIB
loading...
A A A
“Menurunnya deteksi ransomware di kawasan ini seharusnya tidak membuat kita terlena. Sejak tahun lalu, kami telah menggarisbawahi evolusi ancaman tersebut. Grup ransomware sekarang lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas. Artinya, dari membabi buta melempar tali ke laut dan menunggu pengguna yang tidak awas untuk menggigit umpan, penyerang kini lebih agresif dan mengincar korbannya secara proaktif,” tambah Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.

Menurut Yeo Siang, dengan satu grup ransomware yang ditargetkan saja telah berhasil menembus lebih dari 61 perusahaan di kawasan Asia Pasifik (APAC) tahun lalu. Seiring percepatan digitalisasi bisnis di kawasan tersebut, Kapersky juga memperkirakan bahwa kecanggihan di balik metode penyerangan akan terus meningkat dan menjadi lebih banyak.

( Baca juga:Soal Somasi Terbuka Kubu AHY, Darmizal: Jangan Bikin Dagelan Konyol )

"UMKM dan perusahaan harus secara serius melihat ke dalam teknologi berbasis intelijen, baik untuk perlindungan titik akhir serta deteksi dan respons,” tambahnya.

Kapersky kemudian memberikan sejumlah tips untuk mencegah serangan ransomware. Di anataranya adalah sebagai berikut:
â—Ź Jangan memaparkan layanan desktop jarak jauh (seperti RDP) ke jaringan publik kecuali benar-benar diperlukan dan selalu menerapkan kata sandi yang kuat untuk itu.
â—Ź Segera instal tambalan yang tersedia untuk solusi VPN komersial yang menyediakan akses untuk karyawan jarak jauh dan berperan sebagai gateaway di jaringan Anda.
â—Ź Selalu memperbarui perangkat lunak di semua perangkat yang Anda gunakan untuk mencegah ransomware mengeksploitasi kerentanan.
â—Ź Fokuskan strategi pertahanan dalam mendeteksi pergerakan lateral dan eksfiltrasi data ke Internet. Berikan perhatian khusus pada lalu lintas keluar untuk mendeteksi koneksi para pelaku kejahatan siber. Membuat cadangan data secara teratur. Pastikan Anda dapat mengaksesnya dengan cepat dalam keadaan darurat saat dibutuhkan. Gunakan informasi Intelijen Ancaman terbaru untuk tetap mengetahui TTP aktual yang digunakan oleh para pelaku ancaman.
â—Ź Selalu miliki cadangan data di perangkat keras (hard drive) eksternal yang terpisah.
â—Ź Hindari bernegosiasi dengan para pelaku kejahatan siber atau membayar uang tebusan.
(uka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1826 seconds (0.1#10.140)