Di Depan Luhut, Menteri Sakti Ungkap Jurus Genjot Sektor Kelautan dan Perikanan di Aceh

Rabu, 21 April 2021 - 02:31 WIB
loading...
Di Depan Luhut, Menteri Sakti Ungkap Jurus Genjot Sektor Kelautan dan Perikanan di Aceh
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membeberkan, beberapa cara dalam mendukung peningkatan produktivitas sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Aceh. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung peningkatan produktivitas sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Aceh . Dalam hal ini, dukungan KKP fokus pada 2 hal yakni pembangunan Shrimp Estate di Aceh Timur, dan melakukan perbaikan infrastruktur pelabuhan perikanan.

"Terdapat 2 hal penting yang merupakan kontribusi dari KKP terhadap pengembangan Provinsi Aceh, yaitu Pembangunan Shrimp Estate di Aceh Timur dan Perbaikan Infrastruktur Pelabuhan Perikanan," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam rapat koordinasi secara virtual yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.



Sebelumnya, Menteri Trenggono telah menyampaikan rencana pembangunan shrimp estate di Aceh Timur. Hal itu mendukung langkah KKP yang menjadikan udang sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor. Pembangunan Shrimp Estate di Aceh Timur ini direncanakan akan dibangun di lahan seluas 5.000 sampai 10.000 hektare (Ha).

Shrimp estate nantinya akan mengintegrasikan kegiatan budidaya udang dari hulu hingga hilir, mulai dari penyediaan lahan, kegiatan pembenihan, sampai pengolahan. Menteri Trenggono menegaskan shrimp estate yang dibangun akan menerapkan prinsip inklusif, terpadu, dan ramah lingkungan.

"Mudah-mudahan shrimp estate segera selesai di 2021 dan dapat menunjang program target 2 juta ton produksi udang nasional sampai tahun 2024," ungkap Menteri Trenggono.

Selain produktivitas udang, dalam kesempatan tersebut Menteri Trenggono menerangkan bahwa pelabuhan perikanan di Aceh memiliki potensi yang besar dan memiliki produktivitas yang tinggi setiap tahunnya. Pelabuhan tersebut diantaranya Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Lampulo, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Pelabuhan Perikanan (PP) Ujung Serangga, dan PP Labuhan Haji.

"Total produksi pelabuhan mencapai 34 ribu ton per tahun, maka dari itu perlu adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah," jelas dia.



Dia juga berharap berbagai rencana yang telah dibuat akan membantu sektor perekonomian dan dapat dirasakan oleh masyarakat di Provinsi Aceh.

Terkait dengan rencana yang disampaikan Menteri Trenggono, Menko Luhut mendukung rencana Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam mengembangkan wilayah dan infrastruktur di sektor kelautan dan perikanan Provinsi Aceh.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1654 seconds (0.1#10.140)