Bukan Lagi Monopoli Pria, Saatnya Perempuan Berkarya di Sektor Ekstraktif

Rabu, 21 April 2021 - 16:06 WIB
loading...
Bukan Lagi Monopoli...
Para Srikandi yang berkarya di sektor ekstraktif mendorong ditingkatkannya porsi pekerja perempuan di sektor ini. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Stigma sektor energi dan pertambangan sebagai "sektornya laki-laki" lambat laun mulai sirna seiring banyaknya kaum Hawa yang berkarya di sektor ini. Bahkan, banyak pula pekerja perempuan yang sukses menduduki posisi puncak di perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor ekstraktif tersebut.

Hal itu menandai bahwa industri ekstraktif saat ini tak lagi tabu bagi kaum perempuan untuk berkarir. Kendati demikian, diakui bahwa jumlah perempuan yang berkarya di sektor ini masih lebih sedikit dibandingkan kaum laki-laki.



"Porsi perempuan yang bekerja di industri ekstraktif perlu terus ditingkatkan, minimal 25% dari jumlah keseluruhan," ujar Advisory Boad Pereira International Karen Agustiawan, dalam webinar bertajuk "What Holding You Back From Working in the Energy and Mineral Sector?", Selasa (20/4/2021).

Selain Karen, para narasumber di diskusi tersebut sepakat jika jumlah perempuan yang berkarier di sektor ini perlu terus ditambah di semua level. Tak hanya di sektor hulu, midstream ataupun di hilir, juga di bidang-bidang yang terkait erat dengan sektor ESDM seperti penelitian dan sebagainya. "The more the better, wanita itu multitasking. Kalau sudah diberikan kepercayaan di posisi tertentu, mereka mampu menjalankan dengan baik, tidak kalah dengan laki-laki," ujar mantan Direktur Utama Pertamina tersebut.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi periode Desember 2018-Juni 2020 Meidawati pada diskusi dalam rangka memperingati Hari Kartini itu mengatakan, berdasarkan pengalamannya, kemampuan perempuan dalam mengelola sebuah pekerjaan tak kalah dan bahkan bisa mengungguli laki-laki.

Dia mencontohkan pada saat terjadinya insiden semburan sumur minyak YY di Blok PHE ONWJ. Dia menceritakan, saat itu ada salah satu karyawan perempuan PHE yang bekerja selama 12 jam sehari dan sebanyak 7 kali memimpin penanganan insiden tersebut. "Jadi saat di PHE, saya sudah melihat talenta-talenta itu," cetusnya.

Karena itu, Meidawati menyarankan kepada karyawan perempuan yang bekerja di sektor ESDM untuk tidak berhenti belajar dan terus mengasah kemampuan sehingga siap ketika diberikan kepercayaan untuk memimpin sebuah proyek atau posisi tertentu.

Hal senada dikatakan Kepala Divisi Perencanaan Eksplorasi SKK Migas Shinta Damayanti. Sejak awal berkarier di industri migas, Shinta mengaku tidak ada perlakuan khusus sebagai perempuan, dia diperlakukan sama seperti karyawan lainnya.



"Ini adalah passion saya, pilihan saya untuk berkarier di industri migas. Saya akan melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan dan saya tidak membutuhkan perlakukan khusus karena saya perempuan. Saya bekerja atas dasar profesionalitas," tegasnya.

Sementara, Peneliti Madya Bidang Batubara, Pusat Sumber daya Minerba dan Panas Bumi Kementerian ESDM Rita Susilawati menegaskan bahwa peluang perempuan untuk berkarier di sektor ESDM sangat terbuka, pada semua posisi. Bahkan, menurutnya kaum perempuan memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki kaum Adam, antara lain kemampuan membangun networking yang lebih cepat, dapat bekerja multitasking, lebih detail dan telaten.

Terakhir, Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Indonesia Farah Dewi menekankan bahwa kaum perempuan tak perlu takut berkarya di sektor energi. Kendati bekerja di sektor ini kadang menghadapi risiko yang besar, semisal saat bekerja di lapangan baik offshore maupun on shore, semuanya terbukti bisa ditanggulangi oleh pekerja wanita. "Kunci keberhasilan wanita di sektor energi adalah open mindset, kompeten, tidak berhenti belajar," pungkasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Genjot Produktivitas,...
Genjot Produktivitas, AMMAN Optimalkan Inovasi Teknologi
Cerminan Kartini Masa...
Cerminan Kartini Masa Kini, Ini Mantri Perempuan BRI yang Pantang Menyerah Berdayakan Pengusaha Mikro
PNM Dukung Perempuan...
PNM Dukung Perempuan Mandiri ala Kartini Masa Kini
Kunjungi RI, Menteri...
Kunjungi RI, Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Siap Perkuat Kolaborasi
Elnusa Perkuat Pengembangan...
Elnusa Perkuat Pengembangan Bisnis Berkelanjutan di Sektor Energi
Mendorong Efisiensi...
Mendorong Efisiensi dan Keberlanjutan Industri Pertambangan melalui Pelumasan Inovatif
PT GKP Pastikan Operasi...
PT GKP Pastikan Operasi Tambang di Pulau Wawonii Patuhi Hukum
Indonesia Jadi Anggota...
Indonesia Jadi Anggota Penuh BRICS, Pasar Ekspor Pertambangan Terbuka Lebar
Produsen Katup Indonesia...
Produsen Katup Indonesia TRKValves Tampilkan Inovasi di ADIPEC 2024
Rekomendasi
LMA Suku Irarutu Kaimana...
LMA Suku Irarutu Kaimana Imbau Peserta Seleksi CPNS dan P3K Sabar Tunggu Pengumuman
Profil Hailey Baldwin,...
Profil Hailey Baldwin, Istri Justin Bieber yang Ternyata Menderita Kista Ovarium
Presiden Prabowo dan...
Presiden Prabowo dan Mentan Amran Pimpin Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi
Berita Terkini
Prudential Dukung Keberlanjutan...
Prudential Dukung Keberlanjutan Lingkungan di Kepulauan Seribu
31 menit yang lalu
Deretan Gedung Pendidikan...
Deretan Gedung Pendidikan Garapan Waskita, Lengkap dengan Nilai Proyeknya
38 menit yang lalu
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI
1 jam yang lalu
LG Batal Bangun Pabrik...
LG Batal Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI, Menteri Rosan Ungkap Penggantinya
1 jam yang lalu
Deposito Emas Pegadaian...
Deposito Emas Pegadaian Capai 1 Ton, Direktur Utama Dorong Masyarakat untuk Investasi Aktif
1 jam yang lalu
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
2 jam yang lalu
Infografis
Ilmuwan Klaim Temukan...
Ilmuwan Klaim Temukan Bukti Peradaban Kuno di Planet Mars
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved