Dulu Pengasong, Kini Miliki 70 Outlet Ayam Goreng Nelongso
loading...
A
A
A
MALANG - Menjadi pengusaha dan pebisnis sukses adalah idaman semua orang, namun jalan menuju sukses yang sangat keras membuat tidak semua orang dapat melakoninya. Hanya orang yang bermental baja dan pantang menyerah yang dapat melewati rintangan untuk menjadi sukses. Dan hal tersebut juga berlaku bagi Nanang Suherman (34).
Pengusaha yang dulunya juga kerap mengalami jatuh bangun usaha. Cukup banyak jenis usaha dia coba untuk sekedar mempertahankan hidup serta terus bersemangat untuk meraih cita-citanya. Nanang sendiri tidak dari keluarga berada. Untuk bisa kuliah dan meraih kesuksesan ia harus bekerja serabutan. Semua jenis pekerjaan telah dilakoni untuk meraih kesuksesan.
Kini dari kegigihan dan kerja kerasnya, pria yang lahir di Probolinggo ini telah sukses dengan bisnis kuliner yang ditekuninya. Bisnis Ayam Goreng Nelongso merupakan salah satu usaha miliknya yang berada di Kota Malang serta hingga kini telah memiliki 70 outlet di Indonesia.
Nanang menceritakan bahwa awalnya dia tidak mempunyai cita-cita sebagai pebisnis. Ambisinya kala itu adalah bisa kuliah. Kemudian dirinya masuk kuliah di salah satu kampus di Malang. Sayangnya, di tengah masa kuliah, orangtuanya tak mampu membiayai studinya.
Nanang kemudian bekerja serabutan diawali menjadi asongan koran dan pengepul besi tua. Hingga kemudian usahanya lancar dan membuatnya menjadi seorang pengekspor biji plastik.
“Semua itu saya lakukan karena tekad awalnya, jadi keadaan orangtua saya tidak mampu namun saya tetap ngotot untuk kuliah. Padahal kedua orangtua saya tidak mau membiayai kuliah saya. Akhirnya daripada tidak jadi sarjana saya kerja serabutan demi bisa membiayai kuliah,” ungkap Nanang, pemilik akun IG @nanang_anakbaik yang saat ini mempunyai dua gelar sarjana dari universitas yang berbeda.
Pasang surut usaha juga dialaminya, hingga bisnis biji plastik yang dijalankan merugi dan gulung tikar, lalu tanpa putus asa dan penuh semangat, Nanang memulai terjun ke bisnis kuliner. Dirinya mengatakan bahwa bisnis kuliner dijalani karena sudah tidak ada modal dan pilihan lain, “Bisnis ekspor biji plastik saya bangkrut dan hanya menyisakan uang Rp 500.000. Lalu bisa sampai ke bisnis kuliner ini ya karena sudah tidak ada pilihan bisnis lagi,” ujarnya.
Kini Rumah makan “Nelongso” yang dimilikinya saat ini sangat maju pesat dan banyak pelanggan. Nama “Nelongso” dalam bahasa jawa, yang dalam bahasa Indonesia Nelangsa dipilihnya karena mencerminkan kehidupannya yang nelongso atau menyedihkan selama membangun bisnis ini.
“Rumah makan ini simpel tidak ribet. Nelongso hadir ya hadir aja, karena saya tidak bisa masak makanya saya cuma jual lalapan ayam sama sambal. Yang kedua konsep rumah makan ini saya bikin murah karena saya menyasar mahasiswa-mahasiswa yang suka makan murah namun tidak murahan,” terang pria kelahiran Probolinggo 34 tahun lalu ini.
Nanang memberikan tips bagi yang ingin sukses dalam usaha, dia mengatakan bahwa untuk menjadi pengusaha sukse harus mempunyai mental wirausaha, karena dengan memiliki mental wirausaha yang mana dalam mindset kita pasti menginginkan keuntungan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
“Tidak harus berjualan, dengan memiliki mental wirausaha saja sudah cukup karena dari situ bisa bermanfaat bagi orang lain juga”, ujar Nanang.
Saat ini outlet dari restorannya menjadi semakin maju dan bertambah banyak. Nanang kini bisa menikmati kerja kerasnya, setelah memiliki 70 outlet dan ratusan karyawan yang juga mencari nafkah dari bisnis kuliner yang dimilikinya.
Pengusaha yang dulunya juga kerap mengalami jatuh bangun usaha. Cukup banyak jenis usaha dia coba untuk sekedar mempertahankan hidup serta terus bersemangat untuk meraih cita-citanya. Nanang sendiri tidak dari keluarga berada. Untuk bisa kuliah dan meraih kesuksesan ia harus bekerja serabutan. Semua jenis pekerjaan telah dilakoni untuk meraih kesuksesan.
Kini dari kegigihan dan kerja kerasnya, pria yang lahir di Probolinggo ini telah sukses dengan bisnis kuliner yang ditekuninya. Bisnis Ayam Goreng Nelongso merupakan salah satu usaha miliknya yang berada di Kota Malang serta hingga kini telah memiliki 70 outlet di Indonesia.
Nanang menceritakan bahwa awalnya dia tidak mempunyai cita-cita sebagai pebisnis. Ambisinya kala itu adalah bisa kuliah. Kemudian dirinya masuk kuliah di salah satu kampus di Malang. Sayangnya, di tengah masa kuliah, orangtuanya tak mampu membiayai studinya.
Nanang kemudian bekerja serabutan diawali menjadi asongan koran dan pengepul besi tua. Hingga kemudian usahanya lancar dan membuatnya menjadi seorang pengekspor biji plastik.
“Semua itu saya lakukan karena tekad awalnya, jadi keadaan orangtua saya tidak mampu namun saya tetap ngotot untuk kuliah. Padahal kedua orangtua saya tidak mau membiayai kuliah saya. Akhirnya daripada tidak jadi sarjana saya kerja serabutan demi bisa membiayai kuliah,” ungkap Nanang, pemilik akun IG @nanang_anakbaik yang saat ini mempunyai dua gelar sarjana dari universitas yang berbeda.
Pasang surut usaha juga dialaminya, hingga bisnis biji plastik yang dijalankan merugi dan gulung tikar, lalu tanpa putus asa dan penuh semangat, Nanang memulai terjun ke bisnis kuliner. Dirinya mengatakan bahwa bisnis kuliner dijalani karena sudah tidak ada modal dan pilihan lain, “Bisnis ekspor biji plastik saya bangkrut dan hanya menyisakan uang Rp 500.000. Lalu bisa sampai ke bisnis kuliner ini ya karena sudah tidak ada pilihan bisnis lagi,” ujarnya.
Kini Rumah makan “Nelongso” yang dimilikinya saat ini sangat maju pesat dan banyak pelanggan. Nama “Nelongso” dalam bahasa jawa, yang dalam bahasa Indonesia Nelangsa dipilihnya karena mencerminkan kehidupannya yang nelongso atau menyedihkan selama membangun bisnis ini.
“Rumah makan ini simpel tidak ribet. Nelongso hadir ya hadir aja, karena saya tidak bisa masak makanya saya cuma jual lalapan ayam sama sambal. Yang kedua konsep rumah makan ini saya bikin murah karena saya menyasar mahasiswa-mahasiswa yang suka makan murah namun tidak murahan,” terang pria kelahiran Probolinggo 34 tahun lalu ini.
Nanang memberikan tips bagi yang ingin sukses dalam usaha, dia mengatakan bahwa untuk menjadi pengusaha sukse harus mempunyai mental wirausaha, karena dengan memiliki mental wirausaha yang mana dalam mindset kita pasti menginginkan keuntungan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
“Tidak harus berjualan, dengan memiliki mental wirausaha saja sudah cukup karena dari situ bisa bermanfaat bagi orang lain juga”, ujar Nanang.
Saat ini outlet dari restorannya menjadi semakin maju dan bertambah banyak. Nanang kini bisa menikmati kerja kerasnya, setelah memiliki 70 outlet dan ratusan karyawan yang juga mencari nafkah dari bisnis kuliner yang dimilikinya.
(akr)