PSBB Menjadi Sentimen Negatif Bagi Pasar Modal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kasus Covid-19 menjadi sentimen negatif yang membuat pasar modal masih berkutat di zona merah. Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menerangkan, pasar saham kemungkinan masih akan fluktuasi pada pekan ini.
"Karena ada pemberlakuan PSBB dan juga korban masih terus bertambah membuat IHSG terus mendapatkan sentimen negatif," ujar Hans Kwee saa dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (13/4/2020).
Lebih lanjut terang dia, pernyataan Kepala Badan Kesehatan AS Jerome Adams yang mengatakan pekan ini yang paling sulit dan paling menyedihkan dalam kehidupan kebanyakan orang Amerika ikut memberikan sentimen negatif pada pasar modal.
"Presiden AS Donald Trump juga memprediksi puncak "kurva" wabah virus corona mungkin akan segera dicapai AS. Artinya bila prediksi ini benar, maka pekan ini Amerika sudah mencapai puncak kurva penambahan jumlah kasus baru. Dan ada harapan pekan depan kasus baru semakin turun, ini salah satu yang dinanti pasar keuangan," katanya.
Dia menambahkan, agar Indonesia belajar dari kasus Eropa dimana pelaku pasar berpikir benar-benar positif. Sentimen dari awal pekan di bursa Eropa dan dunia adalah mulai turunnya jumlah kasus baru Covid-19. "Bursa Eropa menyambut baik data yang menunjukan tingkat infeksi baru dan kasus kematina di Spanyol yang mulai turun. Italia juga melaporkan kasus kematina yang terendah dalam dua pekan terakhir," paparnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Dukung Kegiatan UNAS Investment Festival: Capital Market Literation For Gen Z
"Karena ada pemberlakuan PSBB dan juga korban masih terus bertambah membuat IHSG terus mendapatkan sentimen negatif," ujar Hans Kwee saa dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (13/4/2020).
Lebih lanjut terang dia, pernyataan Kepala Badan Kesehatan AS Jerome Adams yang mengatakan pekan ini yang paling sulit dan paling menyedihkan dalam kehidupan kebanyakan orang Amerika ikut memberikan sentimen negatif pada pasar modal.
"Presiden AS Donald Trump juga memprediksi puncak "kurva" wabah virus corona mungkin akan segera dicapai AS. Artinya bila prediksi ini benar, maka pekan ini Amerika sudah mencapai puncak kurva penambahan jumlah kasus baru. Dan ada harapan pekan depan kasus baru semakin turun, ini salah satu yang dinanti pasar keuangan," katanya.
Dia menambahkan, agar Indonesia belajar dari kasus Eropa dimana pelaku pasar berpikir benar-benar positif. Sentimen dari awal pekan di bursa Eropa dan dunia adalah mulai turunnya jumlah kasus baru Covid-19. "Bursa Eropa menyambut baik data yang menunjukan tingkat infeksi baru dan kasus kematina di Spanyol yang mulai turun. Italia juga melaporkan kasus kematina yang terendah dalam dua pekan terakhir," paparnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Dukung Kegiatan UNAS Investment Festival: Capital Market Literation For Gen Z
(ant)