Rumor Investor Baru Suntik Dana Segar ke Matahari Department Store, Ini Jawabannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) angkat suara terkait rumor yang beredar bahwa akan ada investor yang akan masuk dan menyuntikkan dana segar. Beberapa waktu belakangan beredar kabar yang menyebut sejumlah investor atau pemain digital yang akan melakukan investasi ke emiten ritel tersebut.
Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Senin (26/4/2021), manajemen Matahari menegaskan, bahwa pihaknya tidak mengetahui dan tidak dalam diskusi dengan investor dan/atau pemain digital terkait. "Manajemen juga telah membahas hal ini dengan pemegang saham kami, dan mereka juga telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada diskusi atas hal tersebut," bunyi keterangan resmi LPPF.
Manajemen Matahari juga menekankan, kepada investor mengenai perlunya kehati-hatian saat bertransaksi saham LPPF di pasar modal. "Manajemen berharap dapat memberikan informasi terbaru bisnis yang lebih lengkap sebagai bagian dari pengumuman pendapatan kami untuk Triwulan 1 2021," bunyi keterangan tersebut.
Adapun pada laporan keuangan kuartal pertama 2021, Matahari mencatatkan penjualan kotor mencapai Rp2 Triliun, atau lebih rendah 23,6% dari 2020 dan 37,4% dari 2019. Secara angka penjualan bersih menjadi Rp 1,2 Triliun atau 25,0 persen di bawah 2020, dan 39,7 persen di bawah 2019. Penurunan ini akhirnya berujung pada rugi bersih Rp95 miliar, serupa tahun lalu, yang berbanding terbalik dari laba bersih Rp143 miliar di kuartal pertama 2019.
Perseroan mengaku bisnis selama Triwulan pertama 2021 masih terdampak oleh PSBB ketat yang berlaku hingga 8 Februari, yang kemudian berlanjut dengan PPKM Berskala Mikro yang sampai saat ini masih diterapkan.
"Kami telah memulai program musiman lebih awal agar keamanan kedatangan para pengunjung terjaga dan sebagai antisipasi atas situasi yang tidak menentu, khususnya dengan pembatasan mudik," ujar Chief Financial Officer Matahari Niraj Jain dalam keterangan resminya di Jakarta.
Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Senin (26/4/2021), manajemen Matahari menegaskan, bahwa pihaknya tidak mengetahui dan tidak dalam diskusi dengan investor dan/atau pemain digital terkait. "Manajemen juga telah membahas hal ini dengan pemegang saham kami, dan mereka juga telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada diskusi atas hal tersebut," bunyi keterangan resmi LPPF.
Manajemen Matahari juga menekankan, kepada investor mengenai perlunya kehati-hatian saat bertransaksi saham LPPF di pasar modal. "Manajemen berharap dapat memberikan informasi terbaru bisnis yang lebih lengkap sebagai bagian dari pengumuman pendapatan kami untuk Triwulan 1 2021," bunyi keterangan tersebut.
Adapun pada laporan keuangan kuartal pertama 2021, Matahari mencatatkan penjualan kotor mencapai Rp2 Triliun, atau lebih rendah 23,6% dari 2020 dan 37,4% dari 2019. Secara angka penjualan bersih menjadi Rp 1,2 Triliun atau 25,0 persen di bawah 2020, dan 39,7 persen di bawah 2019. Penurunan ini akhirnya berujung pada rugi bersih Rp95 miliar, serupa tahun lalu, yang berbanding terbalik dari laba bersih Rp143 miliar di kuartal pertama 2019.
Perseroan mengaku bisnis selama Triwulan pertama 2021 masih terdampak oleh PSBB ketat yang berlaku hingga 8 Februari, yang kemudian berlanjut dengan PPKM Berskala Mikro yang sampai saat ini masih diterapkan.
"Kami telah memulai program musiman lebih awal agar keamanan kedatangan para pengunjung terjaga dan sebagai antisipasi atas situasi yang tidak menentu, khususnya dengan pembatasan mudik," ujar Chief Financial Officer Matahari Niraj Jain dalam keterangan resminya di Jakarta.
(akr)