Anggaran Infrastruktur Nasional Tembus Rp6.493 Triliun, Bos LPI: Ambisi Pemerintah Membangun Besar Sekali

Sabtu, 01 Mei 2021 - 13:00 WIB
loading...
Anggaran Infrastruktur Nasional Tembus Rp6.493 Triliun, Bos LPI: Ambisi Pemerintah Membangun Besar Sekali
Pembangunan proyek LRT. Foto/YorriFarli
A A A
JAKARTA - Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) memperkirakan anggaran infrastruktur nasional mencapai USD450 miliar atau setara Rp6.493 triliun. Nilai itu sesuai dengan target pemerintah untuk pembangunan dan pembaharuan infrastruktur.

Direktur Utama LPI Ridha Wirakusumah menyatakan, dalam jangka menengah panjang, pemerintah memiliki ambisi untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur dalam negeri. Karenanya, sebagai lembaga pengelola investasi pemerintah pusat (sui generis), pihaknya memperkirakan anggaran yang harus disiapkan bernilai fantastis.

Baca juga:Menutup Akhir Pekan, Harga Emas Turun Seceng

"Ambisi pemerintah membangun jalan tol dan airport itu besar sekali. Secara hitung-hitungannya seperti ini, kalau rencana jangka menengah panjangnya Indonesia itu, kita memerlukan dana infrastruktur kira-kira USD450 miliar, dikalikan aja sama rupiah-nya itu," ujar Ridha, Sabtu (1/5/2021).

LPI pun ditugaskan pemerintah untuk memberikan penambahan dana pembangunan infrastruktur. Sebab, alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk proyek tersebut diprediksi hanya di kisaran USD200 miliar.

Baca juga:Setelah Cybetruck, Tesla Disebut-sebut akan Buat MPV Cybervan

"Dari USD450 miliar itu yang ada di rencana APBN kita hanya setengahnya, sekitar USD200 miliar, sisanya itu belum kelihatan cara membiayainya. Di situlah mudah-mudahan kita coba membantu," katanya.

Lembaga Pengelola Investasi dalam waktu dekat ini akan melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan investor. Meski begitu, belum diketahui investor mana saja yang akan bergabung. Ridha menyebut, dari kerja sama itu pihaknya akan memperoleh dana senilai Rp50 triliun hingga Rp60 triliun.

Penandatanganan MoU ditargetkan akan dilakukan satu pekan atau sebulan ke depannya. "Mungkin, kami diberi doanya, MoU yang akan kita tanda tangani itu kira-kira Rp50 triliun hingga Rp60 triliun. Itu hitungannya satu minggu atau bulan, itu sudah ada," tutur dia.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2235 seconds (0.1#10.140)