Pembiayaan Bank Syariah ke Proyek Konstruksi Masih Minim
loading...
A
A
A
BOGOR - Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Deden Firman Hendarsyah mengeluhkan masih minimnya perbankan syariah ikut mendukung pembiayaan sektor konstruksi .
Baca juga:Dukung IPO BUMN, Anggota Komisi VI: Dorong Swasta Kelola Aset Rp8.000 Triliun
"Bank Syariah harus masuk ke sektor prioritas, yaitu infrastruktur. Kementerian PUPR mengatakan masih ada funding gap yang masih sangat besar. Khususnya peran dari bank syariah yang masih minim di sektor infrastruktur," kata Deden dalam diskusi bersama media massa di Hotel Alana Sentul, Bogor, (1/5/2021).
Menurutnya pihak Bank Syariah Indonesia (BSI) kini bisa iktu berkontribusi untuk bantu dalam hal kapasitas. Tapi yang lain juga bisa memberikan lebih besar dengan cara berjamaah atau sindikasi. Berdasarkan pengalaman yang lalu ada beberapa proyek yang dibiaya secara sindikasi, misalnya Bandara Kertajati dan tol Soreang Pasir Koja di beberapa ruas tertentu yang menggunakan sindikasi syariah.
Baca juga:Mau Bikin Rusuh di Ibu Kota, 22 Orang Kelompok Anarko Diamankan Polisi
Contoh lainnya adalah Tol Pasuruan Probolinggo, proyek Jalintim Sumsel, infrastruktur ketenagalistrikan juga dilakukan dengan nilai kebutuhan Rp12 triliun.
Baca juga:Dukung IPO BUMN, Anggota Komisi VI: Dorong Swasta Kelola Aset Rp8.000 Triliun
"Bank Syariah harus masuk ke sektor prioritas, yaitu infrastruktur. Kementerian PUPR mengatakan masih ada funding gap yang masih sangat besar. Khususnya peran dari bank syariah yang masih minim di sektor infrastruktur," kata Deden dalam diskusi bersama media massa di Hotel Alana Sentul, Bogor, (1/5/2021).
Menurutnya pihak Bank Syariah Indonesia (BSI) kini bisa iktu berkontribusi untuk bantu dalam hal kapasitas. Tapi yang lain juga bisa memberikan lebih besar dengan cara berjamaah atau sindikasi. Berdasarkan pengalaman yang lalu ada beberapa proyek yang dibiaya secara sindikasi, misalnya Bandara Kertajati dan tol Soreang Pasir Koja di beberapa ruas tertentu yang menggunakan sindikasi syariah.
Baca juga:Mau Bikin Rusuh di Ibu Kota, 22 Orang Kelompok Anarko Diamankan Polisi
Contoh lainnya adalah Tol Pasuruan Probolinggo, proyek Jalintim Sumsel, infrastruktur ketenagalistrikan juga dilakukan dengan nilai kebutuhan Rp12 triliun.
(uka)