Pacu Perbankan Digital, Hary Tanoesoedibjo Targetkan 30 Juta Nasabah Aplikasi Motion
loading...
A
A
A
JAKARTA - MNC Group terus menggenjot transformasi bisnisnya ke digital. Tak terkecuali di sektor jasa keuangan, demi memberikan layanan terbaik untuk masyarakat di Tanah Air.
Saat ini, MNC Group tengah mengembangkan Motion , yakni digital banking yang akan diintegrasikan dengan e-money, yaitu SPIN Pay dan kartu kredit.
"Mudah-mudahan ini bisa tumbuh besar. Target kami dalam 5 tahun bisa 30 juta accounts," ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo di Manager Forum ke-56 MNC Group "Industry 4.0: Towards Digital Transformation", Selasa (4/5/2021).
Hary berharap pembangunan infrastruktur digital bisa lebih cepat dan maksimal. Dengan begitu, digital financial product bisa berkembang pesat.
Baca juga:Ketua OJK: Visi Hary Tanoesoedibjo Membawa MNC ke Arah Digital Tepat!
"Kalau mau Indonesia betul-betul ekonominya maju, termasuk digital financial product, dibuat satu saja perusahaan network provider. Semua operator yang sekarang network provider, mereka pemegang saham di situ," kata Hary.
Saat ini yang terjadi di Indonesia, lanjut Hary, izin network provider terlalu banyak dan fokus di titik yang sama. Banyak wilayah yang belum ter-cover, terlebih di pelosok Nusantara.
"Kita sekarang sudah mau lari ke digital, tapi kalau infrastrukturnya belum memadai akhirnya digital itu hanya dinikmati di kota-kota besar," tuturnya.
Selain itu, Hary berharap layanan 5G bisa segera hadir di Tanah Air. "Saya rasa kalau kita gelar 5G, digital financial product akan terbang," kata Hary.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memaparkan saat ini digitalisasi memang menjadi primadona di semua sektor, tidak terkecuali di sektor keuangan.
"Kami juga sadar dari awal, kami harus memberikan ruang yang luas bagi seluruh sektor untuk mentransformasi bisnisnya dalam technology minded. Kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam memberikan digital services di semua sektor," ungkapnya.
Dengan teknologi, kata Wimboh, pelaku usaha jasa keuangan memberikan layanan terbaik buat masyarakat. "Tanpa teknologi kita harus hadir ke seluruh pelosok Indonesia. Ini tidak strategis dan tidak efektif," tuturnya.
Baca juga:Menteri Kesehatan Irak Mundur setelah Kebakaran RS Tewaskan 80 Orang
Meski demikian, kepentingan masyarakat harus dilindungi. "Jangan sampai masyarakat tidak paham berkaitan dengan produk teknologi," katanya.
Karenanya, OJK terus memberikan literasi dan edukasi. Wimboh menegaskan OJK akan melakukan berbagai upaya untuk mempercepat transformasi digital, terutama di sektor keuangan.
"Kita harapkan Indonesia akan menjadi negara yang maju, dan yang berbasis digital," pungkasnya.
Saat ini, MNC Group tengah mengembangkan Motion , yakni digital banking yang akan diintegrasikan dengan e-money, yaitu SPIN Pay dan kartu kredit.
"Mudah-mudahan ini bisa tumbuh besar. Target kami dalam 5 tahun bisa 30 juta accounts," ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo di Manager Forum ke-56 MNC Group "Industry 4.0: Towards Digital Transformation", Selasa (4/5/2021).
Hary berharap pembangunan infrastruktur digital bisa lebih cepat dan maksimal. Dengan begitu, digital financial product bisa berkembang pesat.
Baca juga:Ketua OJK: Visi Hary Tanoesoedibjo Membawa MNC ke Arah Digital Tepat!
"Kalau mau Indonesia betul-betul ekonominya maju, termasuk digital financial product, dibuat satu saja perusahaan network provider. Semua operator yang sekarang network provider, mereka pemegang saham di situ," kata Hary.
Saat ini yang terjadi di Indonesia, lanjut Hary, izin network provider terlalu banyak dan fokus di titik yang sama. Banyak wilayah yang belum ter-cover, terlebih di pelosok Nusantara.
"Kita sekarang sudah mau lari ke digital, tapi kalau infrastrukturnya belum memadai akhirnya digital itu hanya dinikmati di kota-kota besar," tuturnya.
Selain itu, Hary berharap layanan 5G bisa segera hadir di Tanah Air. "Saya rasa kalau kita gelar 5G, digital financial product akan terbang," kata Hary.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memaparkan saat ini digitalisasi memang menjadi primadona di semua sektor, tidak terkecuali di sektor keuangan.
"Kami juga sadar dari awal, kami harus memberikan ruang yang luas bagi seluruh sektor untuk mentransformasi bisnisnya dalam technology minded. Kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam memberikan digital services di semua sektor," ungkapnya.
Dengan teknologi, kata Wimboh, pelaku usaha jasa keuangan memberikan layanan terbaik buat masyarakat. "Tanpa teknologi kita harus hadir ke seluruh pelosok Indonesia. Ini tidak strategis dan tidak efektif," tuturnya.
Baca juga:Menteri Kesehatan Irak Mundur setelah Kebakaran RS Tewaskan 80 Orang
Meski demikian, kepentingan masyarakat harus dilindungi. "Jangan sampai masyarakat tidak paham berkaitan dengan produk teknologi," katanya.
Karenanya, OJK terus memberikan literasi dan edukasi. Wimboh menegaskan OJK akan melakukan berbagai upaya untuk mempercepat transformasi digital, terutama di sektor keuangan.
"Kita harapkan Indonesia akan menjadi negara yang maju, dan yang berbasis digital," pungkasnya.
(uka)