Masa Transisi Blok Tokan, Chevron Akan Bor 115 Sumur

Minggu, 19 April 2020 - 22:55 WIB
loading...
Masa Transisi Blok Tokan,...
PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) akhirnya memutuskan untuk melakukan investasi pengeboran sumur guna menekan penurunan laju produksi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan proses transisi pengelolaan Blok Rokan antara PT Pertamina (Persero) dan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) berjalan lancar. Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut akhirnya memutuskan investasi pengeboran sumur guna menekan penurunan laju produksi.

"Pengeboran tahun ini 11 sumur baru yang akan dimulai pada November mendatang. Lalu akan dilanjutkan kembali dengan 93 sumur baru dan ditambah 11 sumur yang dikonversi menjadi sumur produksi," ujar Wakil Kepala SKK Migas Fataryani Abdurrahman, di Jakarta, Minggu (19/4/2020).

Menurut dia total pengeboran yang akan dilakukan Chevron mencapai 115 sumur dengan total investasi mencapai USD152 juta. Rencana pengeboran sumur akan dilakukan sampai 2021 sebelum alih kelola. Adapun investasi tersebut dihitung berdasarkan rata-rata harga minyak tertinggi. "Tapi mudah-mudahan dengan kondisi sekarang ini, investasi bisa berkurang," ujar dia.

Fatar menyebut 11 sumur yang akan dibor pada tahun ini nantinya akan mendongkrak kenaikan produksi hingga 3.000 barel minyak per hari (barel oil per day/bopd). Sedangkan pada 2021 mendatang akan menambah hingga 9.000 bopd.

"Itu sudah cukup untuk membantu menekan penurunan laju produksi hingga nanti saat alih kelola Agustus 2021. Saat ini kita lakukan transisi mulai dari sekarang," paparnya.

Dia mengatakan bahwa investasi yang dikeluarkan Chevron tersebut nantinya akan dikembalikan melalui skema cost revovery. Pihaknya pun meminta Pertamina dapat menyediakan rig minimal 13 rig pada Agustus mendatang.

"Pertamina dapat menikmati tambahan produksi. Sedangkan Chevron bisa menyelesaikan kewajibannya dan sekarang sedang disiapkan administrasinya. Harapan kami, ini alih kelola yang baik dan jadi benchmark di masa mendatang," ujar Fatar.

SKK Migas memproyeksikan produksi Blok Rokan turun hingga 15.000 bopd per tahun jika tidak ada pengeboran sumur. Padahal, produksi Blok Rokan tahun ini sudah diproyeksi turun dari tahun lalu sebesar 190.000 bopd menjadi 160.000 bopd.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1226 seconds (0.1#10.140)