Publik Mulai Percaya Kondisi Ekonomi Setahun Terakhir Membaik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tren persepsi publik terhadap kondisi ekonomi nasional dalam satu tahun terakhir cenderung membaik. Hal itu tergambar dari hasil survei Indikator Politik Indonesia, yang dipaparkan secara virtual.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi memaparkan, secara sosiotropik perekonomian nasional masih dipersepsikan negatif. Namun terjadi penurunan terhadap persepsi negatif tersebut dalam kurun satu tahun terakhir.
"Jadi kalau kita tarik 12 bulan ke belakanag, terutama di kuartal ke dua tahun 2020, persis beberapa bulan setelah kita mengalami pandemic, yang mengatakan kondisi ekonomi nasional memburuk itu 81%. Kemudian kita melakukan survei untuk mengecek pergerakan opini publik terkait kondisi ekonomi nasional, tren nya turun secara cukup lumayan tajam. Tapi kalau dibandingkan yang mengatakan baik, masih lebih banyak yang mengatakan buruk", ujar Burhanudin Muhtadi.
Temuan survei indikator pertengahan April menunjukkan 49,% responden menyatakan kondisi ekonomi buruk. Sementara yang menyatakan baik ada 14,5% dan sedang 33,8 %.
Menurut Burhanuddin, hasil temuan survei persepsi publik ini, sejalan dengan hasil temuan BPS. Burhanuddin mengatakan prediksi dari beberapa lembaga mengatakan kuartal pertama kemungkinan masih minus antara 0,1 - 1 %, namun hal itu menunjukkan ada perbaikan dibanding akhir 2020.
"Saat Mei 2020, kontraksi ekonomi kita berdasarkan data BPS sebesar 5,32 persen. Jadi kebetulan ada konsistensi antara data opini dengan data BPS," imbuhnya.
Saat itu hasil survei opini publik menunjukkan 81% responden mengatakan kondisi ekonomi buruk.
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan tren ekonomi Indonesia memang membaik, meskipun masih mengalami kontraksi, namun kontraksi yang terjadi makin lama makin menurun.
Dari assessment Kadin sendiri, di kuartal pertama masih mengalami kontraksi dengan angka kurang lebih 0,7 - 1 persen. "Tapi kami meyakini di kuartal kedua ini, apalagi menjelang lebaran, mobilitas manusia semakin meningkat dan juga vaksinasi yang berjalan sangat baik," kata Rosan.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi memaparkan, secara sosiotropik perekonomian nasional masih dipersepsikan negatif. Namun terjadi penurunan terhadap persepsi negatif tersebut dalam kurun satu tahun terakhir.
"Jadi kalau kita tarik 12 bulan ke belakanag, terutama di kuartal ke dua tahun 2020, persis beberapa bulan setelah kita mengalami pandemic, yang mengatakan kondisi ekonomi nasional memburuk itu 81%. Kemudian kita melakukan survei untuk mengecek pergerakan opini publik terkait kondisi ekonomi nasional, tren nya turun secara cukup lumayan tajam. Tapi kalau dibandingkan yang mengatakan baik, masih lebih banyak yang mengatakan buruk", ujar Burhanudin Muhtadi.
Temuan survei indikator pertengahan April menunjukkan 49,% responden menyatakan kondisi ekonomi buruk. Sementara yang menyatakan baik ada 14,5% dan sedang 33,8 %.
Menurut Burhanuddin, hasil temuan survei persepsi publik ini, sejalan dengan hasil temuan BPS. Burhanuddin mengatakan prediksi dari beberapa lembaga mengatakan kuartal pertama kemungkinan masih minus antara 0,1 - 1 %, namun hal itu menunjukkan ada perbaikan dibanding akhir 2020.
"Saat Mei 2020, kontraksi ekonomi kita berdasarkan data BPS sebesar 5,32 persen. Jadi kebetulan ada konsistensi antara data opini dengan data BPS," imbuhnya.
Saat itu hasil survei opini publik menunjukkan 81% responden mengatakan kondisi ekonomi buruk.
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan tren ekonomi Indonesia memang membaik, meskipun masih mengalami kontraksi, namun kontraksi yang terjadi makin lama makin menurun.
Dari assessment Kadin sendiri, di kuartal pertama masih mengalami kontraksi dengan angka kurang lebih 0,7 - 1 persen. "Tapi kami meyakini di kuartal kedua ini, apalagi menjelang lebaran, mobilitas manusia semakin meningkat dan juga vaksinasi yang berjalan sangat baik," kata Rosan.