Doyan Belanja Online Bantu Negara, Perry: Digitalisasi Jadi Game Charger Pemulihan Ekonomi

Jum'at, 07 Mei 2021 - 20:57 WIB
loading...
Doyan Belanja Online...
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menerangkan, gelombang digitalisasi sistem pembayaran di masyarakat juga tampil sebagai game changer yang turut memperkuat Indonesia dalam menghadapi tekanan ekonomi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menerangkan, gelombang digitalisasi sistem pembayaran di masyarakat juga tampil sebagai game changer yang turut memperkuat Indonesia dalam menghadapi tekanan ekonomi akibat pandemi.

Dengan adanya pandemi yang membuat mobilitas masyarakat menjadi sangat terbatas, gelombang digitalisasi justru terbukti sukses membuat aktivitas perekonomian sehari-hari di masyarakat jadi tetap bergeliat.

“Dengan pergerakan yang serba terbatas, pembayaran secara digital menjadi semakin luas dan diminati. Transaksi ecommerce kita tahun lalu, misalnya, telah mencapai Rp266 triliun. Insya Allah di tahun ini masih bisa tumbuh sekitar 39,1 persen menjadi Rp370 triliun,” ungkap Perry Warjiyo dalam diskusi bertema Digitalisasi Sistem Pembayaran di Indonesia Sebagai Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (7/5/2021).



Tak hanya belanja lewat ecommerce saja yang tumbuh, pemakaian elektronik pada tahun lalu juga berhasil menembus angka Rp205 triliun. Pada tahun ini, nilai tersebut diperkirakan masih memiliki ruang untuk tumbuh sekitar 32,2% menjadi Rp271 triliun.

Lalu transaksi digital banking secara fantastis juga berhasil menembus angka Rp27.000 triliun, dan pada tahun ini diproyeksikan masih bakal tumbuh sedikitnya sekitar 21,8 persen menjadi Rp33.000 triliun.

“Digital banking secara perlahan telah menjadi new normal dalam sistem perbankan dan juga perekonomian nasional secara luas. Ini jelas menjadi game changer yang tak bisa dilepaskan dari kemampuan ekonomi Indonesia untuk terus pulih dari dampak tekanan pandemi,” tegas Perry.

Prekonomian nasional diklaim telah berhasil melewati masa-masa sulit dengan ditopang oleh berbagai kebijakan pemerintah mulai dari pemberian beragam stimulus baik dalam hal fiskal maupun juga moneter hingga program vaksinasi.

“Dengan berbagai upaya yang ada, kita kini tidak lagi hanya berkutat pada perbaikan kondisi perekonomian, namun telah berlanjut pada langkah pemulihan ekonomi nasional,” ujar Gubernur Bank Indonesia (BI),

Klaim telah membaiknya perekonomian nasional tersebut, menurut Perry, didasarkan pada catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini telah berada di kisaran 4,1 hingga 5,1%.



Capaian tersebut ditopang oleh kinerja ekspor yang membanggakan, dan juga diperkuat oleh sejumlah stimulus baik fiskal maupun moneter. Tak hanya itu, stabilitas perekonomian makro disebut Perry juga tetap terjaga, dengan inflasi yang berada di level rendah.

“Inflasi kita terjaga di bawah dua persen, bahkan mencapai 1,4 persen untuk posisi saat ini. Di akhir tahun diproyeksikan juga masih akan terjaga di level tiga persen, dengan plus-minus satu persen," terangnya.

"Lalu perbankan kita juga sangat kuat. Likuiditasnya melimpah, dengan tern suku bunga yang juga terus menurun. Ini semua membuat perekonomian kita saat ini jauh lebih baik dibanding masa-masa awal terjadinya pandemi,” tutur Perry.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1433 seconds (0.1#10.140)