Adhi Commuter Properti Optimistis Obligasi Rp500 Miliar akan Oversubscribe
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Adhi Commuter Properti (ADCP) yang merupakan anak usaha BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) optimistis penerbitan Obligasi I Adhi Commuter sebesar Rp500 miliar akan kelebihan permintaan (oversubscribe).
Direktur Adhi Commuter Properti Rizkan Firman mengatakan untuk mengantisipasi kondisi bisnis properti kembali pulih di masa mendatang, perseroan menyiapkan sejumlah dana dengan menerbitkan Obligasi I Adhi Commuter dengan jumlah pokok sebanyak banyaknya Rp500 miliar yang terdiri dari Seri A dengan tenor 367 hari dan Seri B dengan tenor 3 tahun.
“Obligasi perdana yang diterbitkan ADCP ini memperoleh hasil pemeringkatan Triple B dari Pefindo. Seluruh dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal dalam upaya menambah portofolio dan melakukan ekspansi usaha,” kata Rizkan dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (11/5/2021).
Pada masa bookbuilding (minggu 2-3 April 2021) telah terserap dengan nilai total Rp337 miliar. Dengan rincian Seri A sebanyak Rp328 miliar dan Seri B sebanyak Rp9 miliar. Saat ini masuk dalam tahap penawaran umum dengan best effort senilai Rp163 miliar.
“Respon pada masa penawaran umum ini sangat baik, ditandai dengan telah didapatkannya standby investor yang akan mengambil keseluruhan nilai best effort yang ditawarkan. Melihat animo positif dari penerbitan surat utang ini ADCP optimis oversubscribe terhadap target,” jelasnya.
Respon baik ini menunjukkan market optimis terhadap konsep pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang fokus digarap ADCP ini. Terlebih konsep properti berbasis integrasi dengan transportasi massal ini sudah terbukti sukses dikembangkan di manca negara termasuk di beberapa negara tetangga dengan pertumbuhan nilai properti dan bisnis yang tinggi, serta sekaligus mendukung perencanaan dan penataan kota yang lebih baik.
Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi akan dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2021, sedangkan pembayaran obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah tanggal 27 Mei 2022 untuk obligasi Seri A dan 20 Mei 2024 untuk obligasi Seri B.
PT Sucor Sekuritas dan PT Aldiracitra Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi obligasi, sedangkan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) ditunjuk sebagai Wali Amanah dalam penerbitan obligasi I Adhi Commuter tersebut. Adapun pada tanggal 7 Mei 2021 ADCP telah mendapatkan pernyataan efektif oleh OJK, dan mulai dari tanggal 11 – 17 Mei 2021 akan diadakan masa penawaran umum, serta direncanakan pendistribusian obligasi pada tanggal 20 Mei 2021.
Dilihat berdasarkan prospek, industri properti mendapatkan keuntungan yang besar dari relaksasi baik dari kebijakan fiskal maupun moneter. Faktor lainnya adalah terdapat peluang yang sangat tinggi untuk keterserapan properti dimana backlog perumahan khususnya di Jabodetabek masih tinggi terutama masyarakat menengah. Hal ini sesuai dengan sasaran segmentasi perseroan yaitu penjualan properti mulai dari harga Rp300 juta – Rp2 milliar. Selain itu pertumbuhan kebutuhan akan transportasi umum memberikan kesempatan yang besar kepada pengembang properti yang memiliki akses langsung kepada transportasi massal.
Berdasarkan dari competitive advantage yang dimiliki, ADCP memproyeksikan pertumbuhan hingga tahun 2025 ini dari sisi marketing sales meningkat cukup signifikan dengan CAGR 40% - 50% baik untuk produk penjualan apartemen, rumah tapak, perkantoran, komersial area serta operator hotel. Sedangkan dari sisi pendapatan ADCP meproyeksikan akan mendapatkan pertumbuhan CAGR 25% - 35%, serta pada sisi buttomline ADCP meproyeksikan CAGR 30% - 40%.
Lihat Juga: Saksikan IG LIVE MNC Sekuritas Hari Ini! Bahas Tips Dapat Gaji Rutin dari Investasi Obligasi
Direktur Adhi Commuter Properti Rizkan Firman mengatakan untuk mengantisipasi kondisi bisnis properti kembali pulih di masa mendatang, perseroan menyiapkan sejumlah dana dengan menerbitkan Obligasi I Adhi Commuter dengan jumlah pokok sebanyak banyaknya Rp500 miliar yang terdiri dari Seri A dengan tenor 367 hari dan Seri B dengan tenor 3 tahun.
“Obligasi perdana yang diterbitkan ADCP ini memperoleh hasil pemeringkatan Triple B dari Pefindo. Seluruh dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal dalam upaya menambah portofolio dan melakukan ekspansi usaha,” kata Rizkan dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (11/5/2021).
Pada masa bookbuilding (minggu 2-3 April 2021) telah terserap dengan nilai total Rp337 miliar. Dengan rincian Seri A sebanyak Rp328 miliar dan Seri B sebanyak Rp9 miliar. Saat ini masuk dalam tahap penawaran umum dengan best effort senilai Rp163 miliar.
“Respon pada masa penawaran umum ini sangat baik, ditandai dengan telah didapatkannya standby investor yang akan mengambil keseluruhan nilai best effort yang ditawarkan. Melihat animo positif dari penerbitan surat utang ini ADCP optimis oversubscribe terhadap target,” jelasnya.
Respon baik ini menunjukkan market optimis terhadap konsep pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang fokus digarap ADCP ini. Terlebih konsep properti berbasis integrasi dengan transportasi massal ini sudah terbukti sukses dikembangkan di manca negara termasuk di beberapa negara tetangga dengan pertumbuhan nilai properti dan bisnis yang tinggi, serta sekaligus mendukung perencanaan dan penataan kota yang lebih baik.
Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi akan dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2021, sedangkan pembayaran obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah tanggal 27 Mei 2022 untuk obligasi Seri A dan 20 Mei 2024 untuk obligasi Seri B.
PT Sucor Sekuritas dan PT Aldiracitra Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi obligasi, sedangkan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) ditunjuk sebagai Wali Amanah dalam penerbitan obligasi I Adhi Commuter tersebut. Adapun pada tanggal 7 Mei 2021 ADCP telah mendapatkan pernyataan efektif oleh OJK, dan mulai dari tanggal 11 – 17 Mei 2021 akan diadakan masa penawaran umum, serta direncanakan pendistribusian obligasi pada tanggal 20 Mei 2021.
Dilihat berdasarkan prospek, industri properti mendapatkan keuntungan yang besar dari relaksasi baik dari kebijakan fiskal maupun moneter. Faktor lainnya adalah terdapat peluang yang sangat tinggi untuk keterserapan properti dimana backlog perumahan khususnya di Jabodetabek masih tinggi terutama masyarakat menengah. Hal ini sesuai dengan sasaran segmentasi perseroan yaitu penjualan properti mulai dari harga Rp300 juta – Rp2 milliar. Selain itu pertumbuhan kebutuhan akan transportasi umum memberikan kesempatan yang besar kepada pengembang properti yang memiliki akses langsung kepada transportasi massal.
Berdasarkan dari competitive advantage yang dimiliki, ADCP memproyeksikan pertumbuhan hingga tahun 2025 ini dari sisi marketing sales meningkat cukup signifikan dengan CAGR 40% - 50% baik untuk produk penjualan apartemen, rumah tapak, perkantoran, komersial area serta operator hotel. Sedangkan dari sisi pendapatan ADCP meproyeksikan akan mendapatkan pertumbuhan CAGR 25% - 35%, serta pada sisi buttomline ADCP meproyeksikan CAGR 30% - 40%.
Lihat Juga: Saksikan IG LIVE MNC Sekuritas Hari Ini! Bahas Tips Dapat Gaji Rutin dari Investasi Obligasi
(dar)