Keruntuhan Kripto: Ada Elon Musk di Balik Kejatuhan Bitcoin

Kamis, 20 Mei 2021 - 05:32 WIB
loading...
A A A
Selain itu, sebuah laporan baru dari JPMorgan mengatakan bahwa, berdasarkan kontrak berjangka, investor institusional tampaknya mulai bergerak menjauh dari bitcoin dan kembali ke emas. Bitcoin sering disebut-sebut sebagai pengganti potensial untuk logam tradisional sebagai pilihan investasi.

Perdagangan Selalu Punya Risiko

Pelemahan yang terjadi dalam perdagangan kripto, menunjukkan bahwa langkah-langkah itu bisa menjadi bagian dari rotasi lebih besar oleh investor jauh dari perdagangan yang lebih spekulatif.



Saham-saham teknologi yang sempat menanjak secara dramatis selama pandemi virus corona, juga telah berjuang dalam beberapa pekan terakhir.

Peraturan

Bitcoin dan aset terkait mulai diawasi secara ketat dari sejumlah regulator di seluruh dunia, karena mereka telah tumbuh menjadi bagian yang lebih besar dari pasar keuangan.

"Kami percaya tindakan keras pemerintah terhadap cryptocurrency dapat memicu 'musim dingin bagi kripto' dan mengurangi aktivitas perdagangan. Tindakan keras terhadap kripto dimungkinkan di banyak negara berkembang yang mungkin memandang kripto sebagai ancaman terhadap mata uang dan sistem moneter mereka," kata Bernstein’s Harshita Rawat dalam sebuah catatan, Selasa.

China, yang mengembangkan cryptocurrency dan dikelola pemerintah sendiri, menegaskan kembali aturannya terhadap mata uang digital lainnya pada hari Selasa. Dimana China melarang perusahaan keuangan menyediakan layanan untuk perdagangan kripto.

Di AS, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa yang baru ditunjuk Gary Gensler mengatakan awal bulan ini bahwa ia berpikir regulator harus "teknologi netral" tetapi Ia menerangkan lebih banyak perlindungan konsumen diperlukan di pasar kripto.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2273 seconds (0.1#10.140)