Valuasi Lampaui Rp500 Triliun, GoTo Bisa Jadi Penggerak Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - GoTo , entitas hasil merger dua raksasa teknologi Gojek dan Tokopedia diprediksi memiliki valuasi mencapai Rp572 triliun. Penggabungan keduanya diramal mampu menggairahkan pasar, terutama sektor logistik barang maupun e-commerce.
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) optimistis langkah kerja sama tersebut akan mendongkrak perputaran ekonomi di GoTo yang dinilai memiliki potensi peningkatan luar biasa untuk jangka panjang.
Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Hipmi Ajib Hamdani mengatakan, masuknya GoTo di dunia digital secara tidak langsung memberikan kontribusi lebih signifikan terhadap produk digital. Sebagai catatan, dampak perputaran ekonomi dari Gojek dan Tokopedia pada tahun lalu diperkirakan mencapai Rp314 triliun.
“Bayangkan, jika 314 triliun itu memberikan kontribusi sebesar kira-kira di angka 2% atas PDB di indonesia. Di mana PDB (Produk Domestik Bruto) kita tahun 2020 di angka Rp15.434,2 triliun,” ujarnya dalam market review IDX TV di Jakarta, Kamis (20/5/2021).
Dilihat dari sejarah dana Gojek hingga 2019 dan Tokopedia hingga 2020, GoTo memiliki valuasi setidaknya senilai USD18 miliar atau lebih dari Rp257 triliun. Tokopedia adalah startup unicorn dari Indonesia, begitu juga dengan Gojek menyandang predikat decacorn.
Merger kedua E-Commerce dan ride hailing apps ini pun disebut-sebut sebagai yang terbesar untuk perusahaan teknologi Indonesia dan Asia Tenggara. Setelah resmi diumumkan, GoTo pun berencana melantai di bursa pada tahun ini. Kabarnya, penawaran saham perdana atau IPO akan dilakukan di Bursa Indonesia dan Amerika Serikat.
Sejalan dengan itu, Ajib menyebut, GoTo juga akan memiliki layanan keuangan bernama GoTo financial yang mencakup layanan GoPay serta melayani keuangan bisnis mitra usaha.
Mengutip keterangan persnya, GoTo memberikan kontribusi sebesar 2% terhadap PDB. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia 2020 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp15.434,2 triliun.
Dengan demikian angka kontribusi GoTo setidaknya berada di kisaran Rp308 triliun. GoTo sendiri mengklaim mencatat Total Gross Transaction Value (GTV) secara grup lebih dari USD22 miliar atau sekitar Rp314 triliun pada tahun 2020.
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) optimistis langkah kerja sama tersebut akan mendongkrak perputaran ekonomi di GoTo yang dinilai memiliki potensi peningkatan luar biasa untuk jangka panjang.
Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Hipmi Ajib Hamdani mengatakan, masuknya GoTo di dunia digital secara tidak langsung memberikan kontribusi lebih signifikan terhadap produk digital. Sebagai catatan, dampak perputaran ekonomi dari Gojek dan Tokopedia pada tahun lalu diperkirakan mencapai Rp314 triliun.
“Bayangkan, jika 314 triliun itu memberikan kontribusi sebesar kira-kira di angka 2% atas PDB di indonesia. Di mana PDB (Produk Domestik Bruto) kita tahun 2020 di angka Rp15.434,2 triliun,” ujarnya dalam market review IDX TV di Jakarta, Kamis (20/5/2021).
Dilihat dari sejarah dana Gojek hingga 2019 dan Tokopedia hingga 2020, GoTo memiliki valuasi setidaknya senilai USD18 miliar atau lebih dari Rp257 triliun. Tokopedia adalah startup unicorn dari Indonesia, begitu juga dengan Gojek menyandang predikat decacorn.
Merger kedua E-Commerce dan ride hailing apps ini pun disebut-sebut sebagai yang terbesar untuk perusahaan teknologi Indonesia dan Asia Tenggara. Setelah resmi diumumkan, GoTo pun berencana melantai di bursa pada tahun ini. Kabarnya, penawaran saham perdana atau IPO akan dilakukan di Bursa Indonesia dan Amerika Serikat.
Sejalan dengan itu, Ajib menyebut, GoTo juga akan memiliki layanan keuangan bernama GoTo financial yang mencakup layanan GoPay serta melayani keuangan bisnis mitra usaha.
Mengutip keterangan persnya, GoTo memberikan kontribusi sebesar 2% terhadap PDB. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia 2020 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp15.434,2 triliun.
Dengan demikian angka kontribusi GoTo setidaknya berada di kisaran Rp308 triliun. GoTo sendiri mengklaim mencatat Total Gross Transaction Value (GTV) secara grup lebih dari USD22 miliar atau sekitar Rp314 triliun pada tahun 2020.
(ind)