Kebakaran Kilang Balongan Makan Korban, Pemda Harus Ikut Tanggung Jawab

Sabtu, 22 Mei 2021 - 14:36 WIB
loading...
Kebakaran Kilang Balongan...
Persitiwa kebakaran tangki di Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Balongan Maret lalu. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Korban jiwa sebanyak empat orang yang timbul akibat kebakaran yang terjadi pada Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Balongan Maret lalu dinilai tak melulu tanggung jawab Pertamina. Pemerintah daerah (pemda) setempat dinilai ikut bertanggung jawab.

Hal itu ditegaskan Direktur Pusat Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria terkait kondisi seputar penyebab meninggalnya para korban. Sofyano mengatakan, keempat korban tewas itu merupakan pengguna jalan yang kebetulan melintas saat kejadian. Keempat korban itu menderita luka bakar serius dan sempat dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), sebelum akhirnya dikabarkan tewas.



"Kejadian fatal yang menimbulkan korban jiwa itu seharusnya tidak terjadi, jika pemda menjalankan perannya yaitu menutup jalan raya yang jaraknya terlalu dekat dengan Kilang Balongan. Sebab, pada tahun 1993 Pertamina sebenarnya sudah membangun jalan baru yang jaraknya lebih aman dari objek vital kilang milik Pertamina itu," ujarnya di Jakarta, Sabtu (22/5/2021).

Pemerintah daerah, kata dia, harusnya merealisasikan pemindahan lalu lintas ke jalan raya yang lebih aman setelah jalan baru dibangun oleh Pertamina. Namun, kenyataannya jalan yang lama belum juga ditutup oleh pemda sampai sekarang. Padahal, tegas dia, bagaimanapun Kilang Balongan adalah objek vital yang harus dilindungi.

"Empat korban meninggal itu adalah pemakai jalan. Kalau jalan ditutup kan enggak akan ada korban. Jadi siapa yang bertanggung jawab atas korban? Pertamina atau pemda yang tetap membiarkan jalan tersebut masih digunakan sampai sekarang?" ujarnya.

Bupati Indramayu dan juga gubernur Jawa Barat menurutnya harus turun langsung ke lapangan untuk menutup jalan lama yang berada terlalu dekat dengan kilang itu. Kemudian, memfungsikan jalan yang sudah dibangun Pertamina sebagai pengganti jalan yang ada. "Pemda harusnya lakukan hal ini, kalau perlu Mendagri juga ikut turun tangan," cetusnya.



Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengakui bahwa lokasi tangki minyak di Kilang Balongan, Indramayu, terlalu dekat dengan jalan raya. "Kami keliling di sana, memang itu di samping kilang kami adalah jalan raya, dan kecelakaan terjadi untuk orang yang melintas," ujar Nicke.

Saat ini, lanjutnya, aparat hukum tengah melakukan investigasi atas insiden tersebut. Namun, ia menyatakan bahwa perusahaan mengambil pelajaran dari kebakaran tersebut, yakni dibutuhkan zona penyangga (buffer zone) antara kilang dengan area publik. "Jadi, lesson learn-nya adalah kami sekarang memprioritaskan pembangunan area untuk buffer zone," ujarnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2015 seconds (0.1#10.140)