Dibuka di Zona Hijau, Tekanan Masih Bayangi IHSG
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi hari ini (24/5/2021). IHSG menguat 0,48 persen berada di level 5.800.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie W Prasetio mengatakan, berbagai tekanan masih membayangi pergerakan IHSG. Hal tersebut diperkuat dari pergerakan bursa global yang masih bergerak variatif. “Tingkat kasus Covid-19 yang masih naik di beberapa negara. Sementara, kalau di Amerika Serikat kekhawatiran akan naiknya inflasi yang lebih besar dari perkiraan,” katanya dalam acara Market Opening IDX Channel, Senin (24/5/2021).
Di sisi lain, menurut Frankie, berbagai sentimen dari dalam negeri terbilang bagus dan tidak ada yang mengecewakan. Sehingga, ini bisa menjadi pendorong pergerakan IHSG. “Data di dalam negeri tidak mengecewakan, bahkan bagus. Kalau dilihat data kita bagus sekali misal ekspor naik, impor naik, dan vaksinasi kita sudah berjalan. Jadi, kalau kita lihat sebenarnya dari dalam negeri GDP gross kita naik,” ujar dia.
Sementara itu, Frankie menuturkan, IHSG mempunyai peluang bergerak ke jalur up trend. Dia menjelaskan, saat ini pergerakan IHSG bervariatif. “Banyak orang yang bilang adanya Sell in May and Go Away. Kemudian, indeks kita juga turunnya terakhir 3,6%, itu terlihat tidak terlalu buruk. Akan tetapi yang menjadikan kesan tersebut buruk ini di-drive oleh blue chip yang memang mayoritas turunnya besar,” tuturnya
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie W Prasetio mengatakan, berbagai tekanan masih membayangi pergerakan IHSG. Hal tersebut diperkuat dari pergerakan bursa global yang masih bergerak variatif. “Tingkat kasus Covid-19 yang masih naik di beberapa negara. Sementara, kalau di Amerika Serikat kekhawatiran akan naiknya inflasi yang lebih besar dari perkiraan,” katanya dalam acara Market Opening IDX Channel, Senin (24/5/2021).
Di sisi lain, menurut Frankie, berbagai sentimen dari dalam negeri terbilang bagus dan tidak ada yang mengecewakan. Sehingga, ini bisa menjadi pendorong pergerakan IHSG. “Data di dalam negeri tidak mengecewakan, bahkan bagus. Kalau dilihat data kita bagus sekali misal ekspor naik, impor naik, dan vaksinasi kita sudah berjalan. Jadi, kalau kita lihat sebenarnya dari dalam negeri GDP gross kita naik,” ujar dia.
Sementara itu, Frankie menuturkan, IHSG mempunyai peluang bergerak ke jalur up trend. Dia menjelaskan, saat ini pergerakan IHSG bervariatif. “Banyak orang yang bilang adanya Sell in May and Go Away. Kemudian, indeks kita juga turunnya terakhir 3,6%, itu terlihat tidak terlalu buruk. Akan tetapi yang menjadikan kesan tersebut buruk ini di-drive oleh blue chip yang memang mayoritas turunnya besar,” tuturnya
(nng)