Jelang Pengumuman Hasil RDG Bank Indonesia, IHSG Diramal Perkasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat pada hari ini. Analis memperkirakan pergerakan indeks berada pada kisaran 5.760-5.835.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak tertahan pada level resistance moving average 5 hari pada kisaran 5.785 dengan melemah menguji support pivot fibonacci di level 5.760.
"Indikator stochastic bergerak terkonsolidasi pada area oversold berpotensi golden-cross dengan kondisi undervalue indikator MACD. Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi kembali mencoba menguat dengan support resistance 5.760-5.835," papar dia dalam risetnya, Selasa (25/5/2021).
Sebalumnya, IHSG ditutup turun 9,49 poin atau 0,16 persen ke level 5763.63 dengan Saham AALI (-6,38 persen) dan LSIP (-6,50 persen) membebani. Penurunan harga CPO dari level tertingginya yang terus menerus sejak akhir pekan lalu membebani pergerakan harga saham produsen CPO.
Masih dari dalam negeri, investor juga menanti hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) hari ini guna mendapatkan sinyal prospek kebijakan moneter dan pandangan prekonomian Indonesia di tengah pertumbuhan inflasi yang masih stagnan di bawah 2 persen.
Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia menutup awal pekan dengan menguat kecuali HangSeng (-0,16%) yang melemah sedangkan Indeks Nikkei (+0,17%), TOPIX (+0,44%) dan CSI300 (+0,42%) naik iringi penguatan indeks ekuitas berjangka AS yang lebih tinggi.
"Investor berspekulasi The Fed akan mempertahankan dukungan moneter dalam beberapa bulan mendatang karena rebound di ekonomi terbesar dunia memicu kekhawatiran pertumbuhan inflasi yang lebih cepat," kata Lanjar.
Di sisi lain, Bursa Eropa mayoritas menguat. Indeks Eurostoxx (+0,08%), FTSE (+0,30%), DAX (+0,44%) dan CAC40 (+0,16%) naik. Pendapatan yang kuat pada kuartal pertama tahun ini pada sebagian besar perusahaan di Eropa mampu menopang harga saham. Minyak mentah WTI naik di atas USD64 per barel di tengah tanda-tanda lebih lanjut bahwa AS pulih dari pandemi.
Adapun investor juga memantau kemajuan dalam pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran yang dapat menyebabkan peningkatan pasokan minyak mentah global. "Selanjutnya, investor menanti hasil rapat BI, pertumbuhan ekonomi di Jerman, dan data indeks penjualan rumah di AS," tuturnya.
Lebih lanjut, Lanjar menyebutkan sejumlah saham yang dapat dicermati pergerakannya secara teknikal, antara lain ADHI, AKRA, ANTM, BBRI, BMRI, HOKI, HRUM, KLBF, UNVR, WSBP, dan WSKT.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak tertahan pada level resistance moving average 5 hari pada kisaran 5.785 dengan melemah menguji support pivot fibonacci di level 5.760.
"Indikator stochastic bergerak terkonsolidasi pada area oversold berpotensi golden-cross dengan kondisi undervalue indikator MACD. Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi kembali mencoba menguat dengan support resistance 5.760-5.835," papar dia dalam risetnya, Selasa (25/5/2021).
Sebalumnya, IHSG ditutup turun 9,49 poin atau 0,16 persen ke level 5763.63 dengan Saham AALI (-6,38 persen) dan LSIP (-6,50 persen) membebani. Penurunan harga CPO dari level tertingginya yang terus menerus sejak akhir pekan lalu membebani pergerakan harga saham produsen CPO.
Masih dari dalam negeri, investor juga menanti hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) hari ini guna mendapatkan sinyal prospek kebijakan moneter dan pandangan prekonomian Indonesia di tengah pertumbuhan inflasi yang masih stagnan di bawah 2 persen.
Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia menutup awal pekan dengan menguat kecuali HangSeng (-0,16%) yang melemah sedangkan Indeks Nikkei (+0,17%), TOPIX (+0,44%) dan CSI300 (+0,42%) naik iringi penguatan indeks ekuitas berjangka AS yang lebih tinggi.
"Investor berspekulasi The Fed akan mempertahankan dukungan moneter dalam beberapa bulan mendatang karena rebound di ekonomi terbesar dunia memicu kekhawatiran pertumbuhan inflasi yang lebih cepat," kata Lanjar.
Di sisi lain, Bursa Eropa mayoritas menguat. Indeks Eurostoxx (+0,08%), FTSE (+0,30%), DAX (+0,44%) dan CAC40 (+0,16%) naik. Pendapatan yang kuat pada kuartal pertama tahun ini pada sebagian besar perusahaan di Eropa mampu menopang harga saham. Minyak mentah WTI naik di atas USD64 per barel di tengah tanda-tanda lebih lanjut bahwa AS pulih dari pandemi.
Adapun investor juga memantau kemajuan dalam pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran yang dapat menyebabkan peningkatan pasokan minyak mentah global. "Selanjutnya, investor menanti hasil rapat BI, pertumbuhan ekonomi di Jerman, dan data indeks penjualan rumah di AS," tuturnya.
Lebih lanjut, Lanjar menyebutkan sejumlah saham yang dapat dicermati pergerakannya secara teknikal, antara lain ADHI, AKRA, ANTM, BBRI, BMRI, HOKI, HRUM, KLBF, UNVR, WSBP, dan WSKT.
(ind)