Ini Loh Efek Domino Penutupan Gerai Ritel Modern

Selasa, 25 Mei 2021 - 17:05 WIB
loading...
Ini Loh Efek Domino...
Foto/Ilustrasi/EkoPurwanto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah menyebabkan bisnis ritel di Tanah Air terguncang. Raksasa ritel modern semacam Giant pun dibuat tidak berdaya sehingga mereka harus menutup seluruh gerainya per akhir Juli mendatang.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengungkapkan bahwa ditutupnya gerai ritel modern dapat menciptakan efek domino yang besar. Berbagai sektor industri yang terkait dengan ritel juga akan berdampak.

Baca juga:5 Gerai Giant Bakal Disulap jadi IKEA, di Mana Saja?

"Ditutupnya gerai ritel modern dapat memberikan efek berantai yang besar," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (25/5/2021).

Roy pun memaparkan dampak buruk jika banyak gerai ritel ditutup. Pertama, negara akan kehilangan investasi. Kedua, akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran.

"Adanya PHK besar-besaran sehingga kehilangan daya beli masyarakat yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi" jelasnya.

Kemudian, akan mematikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pasalnya banyak UMKM yang mengandalkan ritel modern untuk memperdagangkan produknya.

"Barang-barang yang dibuat oleh UMKM jika tidak ada toko atau gerainya ya mereka mau berjualan di mana? Ada 7 juta UMKM yang diserap oleh anggota-anggota Aprindo," terang Roy.

Selain itu, ditutupnya gerai ritel akan berdampak pada Purchasing Managers' Index (PMI) yang saat ini berada di level 53 atau level ekspansif. Pasalnya, barang manufaktur seperti makanan dan minuman tidak bisa didistribusikan jika gerai ritel banyak yang ditutup.

"PMI akan turun karena industri manufaktur yang memproduksi makan dan minum tak tahu harus diperdagangkan di mana jika ritel modern ditutup. Pabrik boleh PMI naik, tapi kalo gerai ritel modern tutup, mau dibuang ke mana produk yang dihasilkan," jelasnya.

Baca juga:Ramaikan Tagar #ANDINHARUSHAMIL9BULAN, Netizen: Semoga Enggak Keguguran

Tak hanya itu, hal ini juga akan menurunkan potensi konsumsi rumah tangga sebagai kontributor PDB sebesar 57%. Padahal, konsumsi rumah tangga salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi.

"Satu gerai ritel modern tutup akan berkontribusi dalam konsumsi rumah tangga. Dampak efek berantai ini harus menjadi catatan penting dan diperhatikan oleh pemerintah," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1554 seconds (0.1#10.140)