Dukung Pabrik Baru Pusri, Mentan SYL: Bisa Diekspor
loading...
A
A
A
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh sendiri mengatakan, Pusri merencanakan pabrik baru tersebut akan dimulai pekerjaan konstruksinya pada 2021. Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu.
Menurutnya, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Bagaiman pun ketahanan pangan merupakan salah satu kunci kedaulatan nasional.
Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun. Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga:Abdee Slank Jabat Komisaris Telkom, Fadjroel Rachman Pamer Foto Lawas Ini
Pabrik baru juga nantinya bisa lebih efisien karena dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea. Alhasil, dapat menghemat biaya gas hingga Rp1,5 triliun per tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini Pusri telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri. Selain itu, juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung.
“Mohon doanya saja, apa yang kami rencanakan ini mudah-mudahan berjalan lancar,” kata Tri.
Menurutnya, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Bagaiman pun ketahanan pangan merupakan salah satu kunci kedaulatan nasional.
Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun. Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga:Abdee Slank Jabat Komisaris Telkom, Fadjroel Rachman Pamer Foto Lawas Ini
Pabrik baru juga nantinya bisa lebih efisien karena dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea. Alhasil, dapat menghemat biaya gas hingga Rp1,5 triliun per tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini Pusri telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri. Selain itu, juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung.
“Mohon doanya saja, apa yang kami rencanakan ini mudah-mudahan berjalan lancar,” kata Tri.
(uka)