Tugas Abdee Slank Usai Ditunjuk Jadi Komisaris dan Arah Digitalisasi Telkom
loading...
A
A
A
JAKARTA - Alasan utama menetapkan Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank sebagai Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, lantaran BUMN telekomunikasi itu tengah melakukan penguatan konten digital. Telkom sedang menggara platform distribusi konten media, sebagai dukungan kepada industri media dalam negeri di tengah disrupsi platform digital asing.
Langkah itu sesuai dengan instruksi Menteri BUMN, Erick Thohir, bahwa Telkom Indonesia harus menjadi agregator bagi konten digital dan game lokal di Indonesia.
"Telkom, bagaimana Telkom ini bisa menjadi agregator atau infrastruktur konten dan game lokal. Dan tentu menganalisis data atau big data yang apakah advertising, apakah yang lain, tetapi ini menjadi sebuah akses yang menarik," ujarnya dalam diskusi virtual dikutip, Senin (31/5/2021).
Melalui anak usahanya seperti Indihome atau Telkomsel, emiten bisa merealisasikan bisnis konten digital dan game karya anak bangsa. Meski begitu, BUMN Telekomunikasi itu tidak bisa menutup diri dengan konten asing.
Karenanya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BUMN Telekomunikasi beberapa hari lalu, pemegang saham menetapkan Abdee Slank sebagai Komisaris Independen. Mereka menilai, pengalaman Abdee di dunia musik sejalan dengan core business Telkom, khususnya di sektor konten digital.
Pengalaman bermusik Abdee, menjadi modal besar untuk pengembangan bisnis telkom kedepannya. Sebab, konten menjadi hal fundamental dalam era 4.0.
Lantas, apa yang akan dilakukan Abdee sebagai pejabat BUMN? Secara umum, Komisaris Independen bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan juga mewakili kepentingan pemegang saham minoritas.
Namun, untuk core business di sektor digital, Telkom tengah menyusun sejumlah skema. Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, pihaknya mulai berdiskusi dengan beberapa pihak dalam mengembangkan platform yang akan digarap secara kolaboratif itu.
Platform digital itu akan melibatkan para pengiklan, publisher, media, agensi. Hal ini sejalan dengan portofolio bisnis emiten yang beragam, sehingga tidak terlalu bergantung pada salah satu segmen bisnis.
Platform tersebut, menurut Ririek, tidak hanya sekadar membantu media, namun juga sebagai upaya untuk membendung penyebaran misinformasi, dan membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi langsung dari sumber yang terpercaya.
Pada 2020, Telkom mencatat Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) mencapai Rp18,76 triliun dengan laba bersih sebesar Rp5,86 triliun.
Hal itu dikontribusi oleh digital business Telkomsel dan fixed broadband IndiHome sebagai mesin pertumbuhan perusahaan yang mencatatkan pertumbuhan masing-masing 16,3 persen dan 19,7 persen dibanding periode yang sama 2019.
Kedua lini bisnis ini diharapkan dapat menjadi andalan bagi pertumbuhan bisnis perusahaan di masa depan. Meski dalam kondisi persaingan yang ketat di industri telekomunikasi, Telkom meyakini terus membangun infrastruktur broadband baik untuk mobile maupun fixed line guna menjamin pertumbuhan bisnis di masa depan.
Langkah itu sesuai dengan instruksi Menteri BUMN, Erick Thohir, bahwa Telkom Indonesia harus menjadi agregator bagi konten digital dan game lokal di Indonesia.
"Telkom, bagaimana Telkom ini bisa menjadi agregator atau infrastruktur konten dan game lokal. Dan tentu menganalisis data atau big data yang apakah advertising, apakah yang lain, tetapi ini menjadi sebuah akses yang menarik," ujarnya dalam diskusi virtual dikutip, Senin (31/5/2021).
Melalui anak usahanya seperti Indihome atau Telkomsel, emiten bisa merealisasikan bisnis konten digital dan game karya anak bangsa. Meski begitu, BUMN Telekomunikasi itu tidak bisa menutup diri dengan konten asing.
Karenanya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BUMN Telekomunikasi beberapa hari lalu, pemegang saham menetapkan Abdee Slank sebagai Komisaris Independen. Mereka menilai, pengalaman Abdee di dunia musik sejalan dengan core business Telkom, khususnya di sektor konten digital.
Pengalaman bermusik Abdee, menjadi modal besar untuk pengembangan bisnis telkom kedepannya. Sebab, konten menjadi hal fundamental dalam era 4.0.
Lantas, apa yang akan dilakukan Abdee sebagai pejabat BUMN? Secara umum, Komisaris Independen bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan juga mewakili kepentingan pemegang saham minoritas.
Namun, untuk core business di sektor digital, Telkom tengah menyusun sejumlah skema. Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, pihaknya mulai berdiskusi dengan beberapa pihak dalam mengembangkan platform yang akan digarap secara kolaboratif itu.
Platform digital itu akan melibatkan para pengiklan, publisher, media, agensi. Hal ini sejalan dengan portofolio bisnis emiten yang beragam, sehingga tidak terlalu bergantung pada salah satu segmen bisnis.
Platform tersebut, menurut Ririek, tidak hanya sekadar membantu media, namun juga sebagai upaya untuk membendung penyebaran misinformasi, dan membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi langsung dari sumber yang terpercaya.
Pada 2020, Telkom mencatat Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) mencapai Rp18,76 triliun dengan laba bersih sebesar Rp5,86 triliun.
Hal itu dikontribusi oleh digital business Telkomsel dan fixed broadband IndiHome sebagai mesin pertumbuhan perusahaan yang mencatatkan pertumbuhan masing-masing 16,3 persen dan 19,7 persen dibanding periode yang sama 2019.
Kedua lini bisnis ini diharapkan dapat menjadi andalan bagi pertumbuhan bisnis perusahaan di masa depan. Meski dalam kondisi persaingan yang ketat di industri telekomunikasi, Telkom meyakini terus membangun infrastruktur broadband baik untuk mobile maupun fixed line guna menjamin pertumbuhan bisnis di masa depan.
(akr)